Chapter Four

1.3K 148 9
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam dan Yeonjun baru sampai di apartemen setelah kencan dengan kekasihnya, Choi Beomgyu.

Entah kenapa ia merasa sangat lelah hari ini setelah sibuk mengurus kegiatan ospek dan bersenang-senang walau sebentar dengan Beomgyu, apalagi lelaki itu harus bangun pagi untuk menyiapkan perlengkapan pribadi untuk esok hari.

Ketika pintu apartemen terbuka ponselnya berdering, Lee Seojin meneleponnya.

"Wae Seojin-ah?" Sapa Yeonjun dengan suara lelahnya, tetapi berbeda dengan sudut bibirnya yang tertarik ke atas saat melihat Soobin berbaring di sofa dengan mata tertutup.

Choi Yeonjun jelas tahu bahwa lelaki itu baru saja pulang dan berpura-pura tidur karena ia sempat melihat Soobin di lobi apartemen saat ia keluar dari taksi.

"Kau sudah sampai?"

"Iya, aku baru saja sampai. Ada apa? Aku lelah sekali hari ini." Yeonjun duduk di dekat Soobin. Bau menyengat alkohol merangsek indra penciuman Yeonjun.

"Tadi ada Taehyun datang ke cafe."

Bola mata Yeonjun berputar malas mendengar nama Taehyun. Yeonjun tahu apa yang akan Seojin katakan selanjutnya. "Lalu?"

"Bukankah dia semakin tampan?"

Mendesah pelan, Yeonjun menyandarkan punggungnya ke sofa. Terlalu malas untuk mendengar celotehan Seojin mengenai lelaki bernama Kang Taehyun yang juga merupakan anggota BEM. "Kau tahu, aku lelah sekali hari ini. Jadi langsung saja, apa maumu, sayang?"

Matanya melirik pada Soobin yang masih berpura-pura tidur. Bibirnya lagi-lagi tersungging, disusul dengan jemarinya yang menyelinap ke dalam helaian rambut Soobin. Memainkannya dengan pelan.

Sementara itu, Seojin terdiam sejenak sebelum akhirnya paham maksud dari Yeonjun memanggilnya seperti itu.

"Kenalkan aku pada Taehyun."

Yeonjun mendecak tak suka mendengar kalimat Seojin. Ia memang sering sekali mendengar Seojin memuji wajah tampan Taehyun dan sikapnya yang cuek membuat perempuan itu semakin menyukai lelaki dingin itu. Tetapi Seojin tidak pernah meminta Yeonjun untuk dikenalkan pada Taehyun.

Pemuda itu berdiri, menjauhkan ponselnya dari telinga lalu menatap Soobin.

"Soobin-ah, tidurlah di dalam. Aku tahu kau baru saja pulang."

Kelopak mata Soobin bergerak, tapi tidak segera membukanya. Ia menunggu Yeonjun masuk ke dalam kamar.

Begitu Yeonjun sudah sampai di dalam kamar, lelaki itu kembali berbicara dengan Seojin.

"Kenapa kau harus suka padanya?"

"Memangnya kenapa?"

"Astaga. Dia itu sulit untuk di dekati, Seojin-ah. Cari lelaki lain saja." Yeonjun membaringkan badannya di atas kasur setelah melepaskan pakaian dan melempar asal bajunya.

"Kau 'kan tahu, aku sudah menyukainya dari dulu. Tapi tidak berani mendekatinya."

"Lalu, kenapa sekarang tiba-tiba kau ingin dekat dengannya?"

"Sepertinya, aku mulai muak mendengar teman-temanku selalu saja membicarakanmu sebagai pacarku."

"Jelas mereka membicarakanku, karena aku tampan."

"Ya, terserahmu. Pokoknya, kau harus mengenalkanku pada Taehyun nanti, ya, pacar palsuku!"

Tak membalas kalimat Seojin, Yeonjun sudah memutus panggilan mereka dan segera memejamkan kedua matanya yang semakin berat.

Roommate; Yeonbin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang