Chapter Nineteen

1K 105 19
                                    

"Oh, Yeonjun sudah datang?"

Choi Yeonjun melangkah cepat menghampiri salah satu meja yang ditempati oleh sahabatnya dan sepupunya — Kim Seokjin.

Selain Lee Seojin yang menjadi bagian penting dalam menjalankan bisnis restoran serta cafe milik Yeonjun, sepupu Yeonjun selain Jeon Jungkook yaitu Kim Seokjin juga orang terpenting yang turut andil di dalamnya.

Semenjak ayah Yeonjun memberikan hadiah ulang tahun berupa gedung saat pemuda itu genap dua puluh tahun, Yeonjun memutuskan untuk membuka bisnis dibidang kuliner. Awalnya hanya Seojin yang membantunya, namun karena Yeonjun semakin disibukan dengan kegiatan dikampusnya apalagi ia merupakan pengurus BEM, membuat restorannya tidak terurus dan berakhir menutup restoran tersebut selama satu tahun lamanya. Lalu suatu hari, Kim Seokjin yang beberapa tahun ini tinggal di Jepang untuk bekerja di salah satu restoran kembali ke negara kelahirannya, ia mendengar bahwa Yeonjun tidak lagi melanjutkan bisnisnya. Tentu saja, Seokjin yang merupakan sepupu terdekat Yeonjun memberikan saran agar restoran tersebut dibuka kembali dan Seokjin akan membantunya.

Pemuda yang terpaut usia dengan jarak lima tahun lebih tua dari Yeonjun menepati janjinya hingga saat ini. Dan kini mereka tengah membicarakan beberapa menu baru dan beberapa event khusus untuk musim panas mendatang.

Setelah membicarakan mengenai restoran, Seokjin beranjak dari duduknya untuk kembali ke dapur meninggalkan Seojin dan Yeonjun. Selain mengurus bagian penting restoran, Seokjin juga bertugas sebagai koki untuk membuat berbagai macam dessert.

"Berhenti menatapku, Yeonjun." Seojin memulai bicara setelah mereka tidak bicara satu sama lain selama beberapa menit sejak kepergian Seokjin.

"Katakan, sejak kapan kau dan Hyori berteman dekat?"

Jemarinya yang menari di atas keyboard laptop terhenti dengan kedua mata melebar. "Apa? H-hyori?" Tak lama, Seojin berdeham dengan kembali mengalihkan pandangannya pada layar laptop. "T-tentu saja, Hyori temanku."

Namun Yeonjun merasa janggal dengan tingkah Seojin yang tiba-tiba saja menjadi gugup.

"Seingatku, kalian tidak begitu dekat sampai bisa memberitahu tentang hubungan kita."

Kalimat Yeonjun berhasil membuat Seojin memejamkan matanya dan menggeram kesal. Ia tahu bahwa Hyori pasti bertanya langsung pada Yeonjun mengenai hubungannya selama ini.

"Yah, kita menjadi dekat belakangan ini." Tetapi Seojin tetap menyembunyikan tentang hubungan yang sebenarnya dengan Hyori.

Namun kalimat Seojin masih terasa janggal apalagi mengingat reaksi Hyori ketika tahu bahwa ia dan Seojin bukan sepasang kekasih.

Yeonjun merubah posisi duduknya. Badannya menempel pada sisi meja, agak condong ke arah Seojin. Dengan satu alis terangkat, Yeonjun berbisik pelan pada Seojin yang menatap heran ke arah Yeonjun;

"Katakan, kalian ada hubungan apa selain teman dekat?"

Sukses membuat mata Seojin kembali melebar. "A-apa ma-maksudmu?"

"Kau menyembunyikan sesuatu dariku."

Well, Seojin lupa bahwa dirinya tidak pandai berbohong apalagi berbohong pada Yeonjun. Tentu saja pemuda itu segera mengetahui bahwa Seojin tengah menyembunyikan sesuatu darinya.

Menghela panjang, Seojin meminum ice americano-nya sebelum mengatakan hubungannya dengan Hyori yang membuat dirinya dilanda kebingungan akan perasaannya sendiri.

"Aku dan Hyori..." Seojin menggantungkan kalimatnya. Menatap Yeonjun yang menunggu kelanjutan kalimatnya. Meyakinkan hatinya bahwa ia harus menceritakan apa yang terjadi pada dirinya dan Hyori pada sahabatnya. "Kami berciuman."

Roommate; Yeonbin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang