Disclaimer Masashi Kishimoto
A story by X_Raid
DUNGEON
Hug Me To Your Dark World and Kiss Me To Dead
🍁
Run again..
🍁
Suasana dimeja itu tampak ramai, meja yang berbentuk melingkar dengan susunan kursi membentuk huruf C hingga membuat tamu yang hadir bisa menatap langsung kearah panggung.
Obrolan seputar kecantikan dan fashion menjadi hal heboh yang dibicarakan oleh Hikari dan Kushina. Keduanya tampak begitu akrab, begitupula dengan kedua kepala keluarga yang berada dimeja itu.
Berbanding terbalik dengan keadaan orang tua mereka. Naruto maupun Hinata tampak sesekali mencuri pandangan. Dan jika kau bisa melihat lebih jeli lagi, dibawah meja yang tertutup taplak, kaki mereka saling menyenggol pelan.
Hinata melontarkan senyum manisnya ketika pelayan mengantarkan jus alpukat sesuai permintaannya. Pelayan tak bersalah itu pun mendapat tatapan tajam secara cuma-cuma hanya karna membalas senyuman Hinata.
Merasa ditatap dengan pandangan tidak bersahabat, pelayan itu pun membungkuk cepat dan pergi. Hinata mendengus kemudian mengeluarkan ponselnya dari dompet.
Naruto hanya terkekeh pelan, sesaat kemudian notifikasi dari ponselnya membuat Naruto menatap Hinata lekat. Yang dibalas gadis itu dengan tatapan mendelik.
Narutopun membuka notifikasinya yang mana membuatnya tidak bisa untuk tidak tersenyum
H:Kau puas ? Bahkan pelayan pun mendapat delikan.
N:Bagaimana dengan dirimu ? Kau mau mendapatkan satu ?
H:Boleh, silahkan saja.
N:Jangan Menangis.
Naruto memasukkan ponselnya kedalam saku celana dan menatap Hinata intens selama beberapa detik.
"Daddy, aku akan segera kembali." ucap Naruto kepada Minato.
Minato menatap Naruto dengan satu alis terangkat jahil lalu beralih menatap Hinata. "Silahkan." ucapnya singkat.
Setelah itu Naruto beranjak pergi meninggalkan meja, membuat Hinata mendelik sebal. Dia pun berinisiatif untuk pamit ketoilet dan mengejar pemuda itu.
Hinata menoleh kesana-kemari ketika memasuki lorong yang agak sepi, padahal baru beberapa menit, tapi pemuda itu sudah menghilang tanpa jejak.
Sosok tinggi menghampiri Hinata, berjalan dengan langkahnya yang tegap tapi tidak ada satupun hentakan sepatu yang terdengar. Sosok itu membungkuk, mendekatkan mulutnya kesamping telinga Hinata.
"Kau mau mendapatkan satu ?" Bisiknya.
Hinata memekik kaget dan berbalik cepat, Naruto menatapnya jahil. Lagi-lagi-
"Naru-.. Jangan membuatku terkejut."
"Kenapa ? Kau bilang ingin mendapatkan satu."
Hinata mendengus, "bukan itu yang kumaksud."
"Lalu.." Naruto berjalan pelan yang membuat Hinata memundurkan langkah, manik amethys Hinata mengerjap panik ketika punggungnya menabrak dinding. Serta tingkah tenang yang ditunjukan pemuda itu membuatnya menggigil. Naruto membungkuk, mengurung tubuh mungil Hinata. "Mungkin yang kau maksud itu satu ciuman ? Satu kissmark ? Atau.."
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNGEON
Hayran Kurgu[END-Tersedia PDF] Disclaimer Masashi Kishimoto 🍁 Hinata tidak pernah mengira, jika hal remeh yang selama ini ia abaikan malah menjadi mimpi buruk untuknya. Berpikir bahwa hidupnya monoton dan berharap akan ada hal menantang untuk ia taklukan terny...