🍁[31] - Memulai lagi..

539 102 10
                                    

Disclaimer Masashi Kishimoto

A story by X_Raid

DUNGEON

Hug Me To Your Dark World and Kiss Me To Dead

🍁

Start again..

🍁

Dua hari berlalu setelah Hinata mengalami masa Heatnya dan hari ini gadis bersurai indigo itu membuka kelopak matanya untuk yang pertama kali setelah sekian lama. Tangis Sakura berhambur mendekap gadis itu erat, sedangkan yang dipeluk menatap sekelilingnya bingung.

"Sssshhh.. k-kita dimana ?" ringisnya. Tubuhnya terasa remuk dan sakit dimana-mana.

Sakura mengusap air matanya kemudian melepaskan pelukannya ditubuh Hinata dengan tatapan bersalah. Tanpa bisa dicegah, manik amethys Hinata menangkap perubahan pada tubuhnya.

Gadis itu mematung kaku melihat perutnya yang membuncit, seolaha ia mengandung janin berusia 9 bulan, Sakura yang menyadarinya pun menggenggam erat tangan Hinata.

"Hinata-"

"A-apa yang terjadi ? Aku- kenapa aku- aku-"

"Hinata, dengarkan aku." potong Sakura, dengan lembut ia membawa telapak tangan Hinata untuk ditempelkan dipermukaan perut gadis itu.

Bahu Hinata berjengit ngeri seolah takut menyakiti perutnya yang terlihat membeludak, nafasnya tercekat saat merasakan tendangan kecil dari dalam perutnya. Tanpa bisa ia cegah air matanya mengalir turuh dan membasahi permukaan kain yang menutupi perutnya.

Sakura yang melihatnya pun ikut meneteskan air mata seraya mengusap lembut bahu Hinata, "Dia sudah ada disana sejak lama, kau tidak bisa menyadari kehadirannya karna segel yang dibuat Naruto. Tapi, yakinlah ia adalah buah cinta kalian berdua."

Jantung Hinata seolah diremas kuat setelah mendengar pernyataan Sakura, jadi selama ini ia mengandung dan ia sama sekali tidak menyadari keadaannya. Gadis itu memeluk erat permukaan perutnya sambil terisak.

Terlalu banyak penderitaan yang mereka alami, terlalu banyak rasa sakit yang mereka rasakan dan Hinata amat sangat bersyukur karna buah cintanya tidak meninggalkannya. "Maafkan Mommy sayang, maafkan mommy.." tangis Hinata.

Ia merasa menjadi ibu yang buruk, anaknya pasti seorang yang kuat hingga bisa bertahan dari rasa sakit yang Hinata rasakan selama ini. Dengan lembut Hinata mengusap permukaan perutnya dan menyanyikan lagu untuk memberikan ketenangan bagi janin yang bersemayam dirahimnya.

Sakura tersenyum hangat kemudian beranjak pergi meninggalkan kamar, memberikan waktu untuk Hinata dan janinnya. Setelah meninggalkan gadis itu cukup lama, Sakura kembali dengan nampan berisi bubur dan segelas susu ditangannya.

Hinata tersenyum manatap kehadiran Sakura, gadis bersurai merah muda itu lalu duduk dipinggir ranjang setelah meletakkan nampan yang ia bawa diatas nakas. "Kau harus makan Hinata."

Sakura menyuapkan bubur yang diterima oleh gadis berkulit pucat itu, Sakura tidak bisa memendam rasa senangnya karna akhirnya Hinata terbangun dari tidur panjangnya. Punggung tangannya bergerak mengusap air mata kebahagiaan yang menetes dari sudut matanya.

"Makanlah yang banyak." ucapnya dengan suara gemetar.

Hinata mengangguk sembari menggenggam punggung tangan Sakura. "Tenanglah, sekarang aku sudah baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dicemaskan lagi."

DUNGEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang