🍁[19] - Rencana

589 116 2
                                    

Disclaimer Masashi Kishimoto

A story by X_Raid

DUNGEON

Hug Me To Your Dark World and Kiss Me To Dead

🍁

Plan..

🍁

Hinata bersandar dipundak Naruto disepanjang jalan menuju kamar mereka, kelopak matanya terasa sangat berat dan untung saja Naruto dengan pengertian merangkulnya hingga sampai didepan kamar.

Kedua orang itu menatap Sakura yang kini berdiri didepan pintu kamar mereka heran. Sakura mengusap tengkuknya tidak nyaman sambil sesekali melirik kearah Naruto.

"Ada perlu apa ?" Tanya Naruto.

"Ada beberapa hal yang harus kubicarakan denganmu, tapi-"

Sakura melirik kearah Hinata tidak enak, gadis bermahkotakan surai ungu gelap itu pun tersenyum maklum kemudian menatap Naruto.

"Pergilah, aku akan langsung tidur setelah ganti baju."

"Baikalah, jangan lupa untuk meminum ramuan herbal yang diberikan tabib." Ingat Naruto kepada Hinata.

Gadis itu hanya mengangguk dan mengibas-ngibaskan tangannya kepada Naruto dan Sakura. Kedua sepupu itu berbalik, Sakura menyempatkan diri untuk melambaikan tangan kepada Hinata sebelum menghilang saat menuruni tangga.

Hinata menghembuskan nafas lelah kemudian memasuki kamar seorang diri. Setelah berganti pakaian Hinata langsung meminum minuman herbal seperti yang diucapkan Naruto.

Dia rutin meminum ini sejak kejadian dua hari yang lalu, efek dingin yang ditimbulkan oleh kekuatannya membuat tubuh Hinata sedikit banyak terkena efeknya.

Hinata menghembuskan nafasnya yang kini terasa hangat, maniknya melirik pintu kaca yang mengubungkan balkon.

Diapun beranjak dan membuka pintu itu, angin malam yang sejuk menerbangkan surai gelapnya. Gaun tidur bewarna putih yang agak transparan membuat Hinata merasa dingin.

Hinata menggelengkan kepada dan berpikir untuk kembali masuk kedalam kamar, tapi langkahnya terhenti. Maniknya terpaku pada sinar merah yang terlihat sangat jauh didalam kegelapan hutan.

Bulu kuduk Hinata berdiri, gadis itu merasa cahaya itu memang mengarah pada dirinya. Hinata pun bergegas masuk kedalam kamar dan mengunci pintu balkon rapat-rapat.

Hembusan nafas lega terdengar setelahnya, lalu saat dia berbalik, sosok bertubuh tinggi sudah berdiri tepat dihadapannya. Membuat Hinata menjerit kaget dan terduduk, "Hinata, kau tidak apa-apa ? Apa aku mengagetkanmu ?"

Pertanyaan bernada khawatir keluar dari mulut Naruto. Hinata mengusap dadanya lega.

"K-kenapa tidak mengetuk pintu ?"

"Kupikir kau sudah tidur." sahut Naruto.

"Tapi kenapa kau terlihat sangat ketakutan ? Apa ada yang menggagumu ?" tanya Naruto lagi.

Pemuda itu kemudian meraih tubuh Hinata dan menggendongnya keatas ranjang. Hinata menggeleng sebagai jawaban. "Entahlah, aku merasa seseorang memandangiku dari dalam hutan."

Naruto menatap Hinata lekat, dia berdehem pelan sembari mengusap pelan puncak kepala mate nya.

"Sudah jangan dipikirkan, aku akan berganti pakaian sebentar." Naruto beranjak pergi memasuki kamar mandi.

DUNGEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang