🍁[14] - Tentang Hati

719 143 21
                                    

Disclaimer Masashi Kishimoto

A story by X_Raid

DUNGEON

Hug Me To Your Dark World and Kiss Me To Dead

🍁

My heart..

🍁

Hinata sudah merasa tidak nyaman dengan keadaan disekitarnya setelah kejadian tadi siang, untuk itulah dia memutuskan tidak keluar dari kamar saat seorang Omega memanggilnya untuk makan siang. Pikirannya masih berkecamuk hebat, nafsu makannya hilang.

Hinata hanya menginginkan kamarnya dikediaman Hyuga dan pelukan hangat dari Hikari. Suasana di Moon House Pack membuat Hinata merasa tidak berdaya, entah kenapa dirinya merasa begitu kecil diantara orang-orang hebat yang tinggal disini.

Dirinya.. merasa tidak pantas.

Derit pintu yang terbuka membuat Hinata memejamkan matanya dan berpura-pura tidur. Jantungnya berdebar kencang saat aroma mint mendesak masuk melalui penciumannya.

"Hinata.. aku tau kau tidak tidur."

Suara itu. Hinata memilih untuk menulikan telinganya dan tetap mempertahankan posisinya. Moodnya sangat buruk saat ini, bisa-bisa Hinata berakhir menangis setelah melihat wajah Naruto.

Helaan nafas terdengar dan tidak lama kemudian ranjang disampingnya berderit. Hinata bisa merasakan pelukan hangat yang melingkupinya.

"Jangan melewatkan makan siangmu. Kau boleh marah kepadaku tapi jangan menyiksa dirimu sendiri. Aku sudah mendengar semuanya dari Sakura. Maaf-"

Hinata membuka kelopak matanya dan manik mereka saling menjerat saat itu juga. Pandangan Hinata berubah sendu, gadis itu mendorong pelan pundak Naruto dan menepi kesamping ranjang.

Amethysnya bisa menangkap nampan makanan yang berada dinakas di samping ranjang. "Aku akan makan sekarang, kau bisa pergi jika kau mau-"

"Apa-apaan itu, kau mengusirku." Naruto memeluk pinggang Hinata dengan posisi tengkurap dan mengenduskan hidungnya disepanjang pinggang Hinata.

"Tidak... a-aku-"

Hinata menundukkan wajah dan air matanya jatuh begitu saja, menetes diatas punggung tangan Naruto.

"Hinata.."

"Kau menyebalkan, aku tidak ingin melihatmu."

"Hey !"

Naruto langsung terduduk dan membalik tubuh Hinata cepat, kemudian membawa gadis itu kedalam pelukannya. Naruto yang tau bahwa akan berakhir seperti ini pun hanya bisa mengusap punggung Hinata lembut berusaha menenangkan.

Matebond yang tidak sempurna akan memberatkan si wanita karna akan berpengaruh pada emosi dan pikirannya. Hal itulah yang terjadi pada Hinata, emosinya seakan meledak saat melihat Naruto dekat dengan gadis lain dan Naruto memaklumi posisi Hinata.

"Jangan menangis.." ucapnya.

Hinata sesegukkan dan menggelengkan kepala. "Aku t-tidak menangis, k-kau berhalusinasi."

Naruto hanya tersenyum tipis dan mengangguk. "Iya, akulah yang berhalusinasi.

"Kau juga menyebalkan, a-aku sudah bilang kalau aku tidak lapar."

"Iya, aku menyebalkan."

"Dan sekarang aku benar-benar lapar." Hinata menyusupkan wajahnya dan mengusap ingusnya dikemeja Naruto.

DUNGEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang