🍁[07] - Isi Kepalaku

1.2K 168 7
                                    

Disclaimer Masashi Kishimoto

A story by X_Raid

DUNGEON

Hug Me To Your Dark World and Kiss Me To Dead

🍁

Darling..

🍁

"Jika tidak memikirkan keadaanmu, aku tidak akan bisa berhenti sayang..".

Hinata menggelengkan kepalanya kuat saat ingatan kejadian beberapa jam yang lalu kembali terbayang dipikirannya. Hinata mengaduk makanannya tidak selera, akhirnya dia mengetahui jika Naruto bukanlah manusia biasa.

Mungkin terdengar agak aneh, tapi itulah kenyataannya. Apalagi setelah menyaksikan sendiri perubahan bentuknya.

"K-kau mau apa ?" Bisik Hinata gugup saat Naruto membuka kemeja hitamnya.

Naruto menatap Hinata menggoda diikuti gerakan tangannya yang membuka celana bahannya. Hinata memekik tidak percaya seraya menutup matanya erat.

"Kenapa ? Bukankah kau sudah melihatnya ?" Goda Naruto sambil tertawa ringan yang mana semakin membuat jantung Hinata berdebar kencang.

Apa pemuda itu berniat melakukan yang iya-iya di tempat seperti ini. Hinata bergidik kaget saat mendengar retakan tulang yang begitu memekakan. Sontak Hinata membuka matanya dan menyaksikan hal mengerikan yang tidak pernah dilihatnya selama ini.

Tubuh Naruto seakan membesar dan mulai ditumbuhi bulu. Naruto sebenarnya bisa bertukar shift lebih cepat, hanya saja dia sangat penasaran dengan respon yang ditunjukan Hinata.

Dan seperti yang ada dipikirannya, gadis itu terlihat hampir pingsan ketika shiftnya sempurna. Kepala Hinata terasa pening saat serigala besar berbulu hitam dengan manik sewarna emas berdiri kokoh didepannya.

Teriakan Hinata lolos ketika tiba-tiba moncong serigala itu mengendus disekitar lehernya rakus. Tubuh Hinata mematung, jika yang berada didepannya adalah serigala sungguhan, Hinata yakin dirinya habis dalam sekali lahap.

Hinata menggeleng kuat dengan wajah bersemu merah ketika mengingat Naruto setelah kembali kewujud manusianya. Semuanya terasa tiba-tiba, tapi entah kenapa Hinata bisa menerima semuanya seakan dia sudah mengetahui kenyataannya.

"Hinata.. kau sakit nak ? Wajahmu memerah." tanya Hikari.

Hinata menoleh kaget lalu menggeleng. "Aku baik-baik saja.." ucapnya seraya tersenyum.

Hikari tampak tidak yakin, "kau hanya mengaduk-aduk makananmu, apa kau ingin mengganti menunya ? Kaa-san bisa-"

"Tidak-tidak, makanannya enak. Aku hanya merasa sedikit kenyang." Potong Hinata cepat.

"Makanlah Hinata." Hinata mematung, tidak menyangka jika ayahnya sampai buka suara.

Pria paruh baya berwajah tegas seperti Hiashi adalah orang yang jarang berbicara, walau begitu dia sangat menyayangi keluarganya. Dari cerita ibunya, Hinata tau bahwa Hiashi bukanlah orang yang tidak peduli.

DUNGEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang