Selamat membaca...
Sudah seminggu berlalu sejak Alia masuk kedalam dunia pararel ini.
Yang dia lakukan hanyalah makan, tidur dan melamun.Pikirannya masih kacau karena tiba-tiba jiwanya berpindah dimensi. Ditambah lagi dirinya sekarang menjadi seorang penjahat wanita yang sebentar lagi akan mati ditangan orang-orang yang dia sayangi.
"Oke mulai saat ini, jangan buka hati buat siapapun, jangan ulangi kesalahan yang sama, dan yang terpenting jangan jatuh cinta pada pemeran utama laki-laki!." Gumam jiwa Alia yang bersemayam di tubuh Odellia.
"Menghindar aja kalau ketemu lead male ataupun famalenya, gak masalah kan jika alur cerita lebih mulus sedikit? sip, yang harus dilakukan didunia ini hanya satu, ayo nimbun uang dan jadi pengangguran." lanjutnya.
Sambil menggoyang-goyangkan kertas kini penuh dengan tulisan tangannya yang berisi plan-plan agar bisa hidup tenang dalam dunia fana ini.
'Ternyata boleh juga aku jadi putri duke, good job Odellia.'
"Nona, saya Vella. Sekarang sudah saatnya anda mandi"
Mendengar Vella memanggilnya, Odellia buru-buru menyembunyikan kertas yang diberi nama keramat paper oleh Odellia sendiri.
"Oh Vella, Terimakasih ya, kerja bagus."
Odellia menatap hangat dan tersenyum simpul pada pelayan yang sedang berasa didepannya itu, kemudian beranjak mandi.
Vella yang mendapat tatapan hangat dan ucapan terimakasih dari Odellia tersipu. Baru kali ini dirinya dipuji oleh majikannya yang selama ini sangat dingin, kaku dan kekanak-kanakan pada siapapun kecuali pada Duke dan kakak-kakaknya. Vella bersyukur karena Odellia kini sedikit berubah.
Odellia kini sedang berada dimeja rias dengan Vella yang sudah berdiri disana.
Mata Vella berbinar-binar memancarkan kekaguman pada keanggunan dan kecantikan majikannya. Odellia yang melihat ekspresi Vella dari balik kaca merinding karena baru pertama kali melihat ekspresi bersemangat seperti itu.
"Nona..hari ini anda ingin memakai riasan seperti apa? sebentar lagi akan ada makan malam dikediaman utama, saya akan merias anda secantik mungkin."
"Siapa yang mau makan malam?."
"Ya, nona?."
"Siapa yang akan makan malam bersama mereka?."
"No..nona? bukankah anda selalu antusias saat jamuan makan malam karena Tuan Duke dan Tuan Muda ada disana untuk berkumpul."
"Aku malas, siapkan saja gaun tidurku. Oh ya, bawakan makan malam kekamar, aku ingin makan sendiri."
"Baiklah nona, akan saya siapkan."
Setelah Vella pergi meninggalkannya, Odellia menghempaskan tubuhnya kasar dikasur sembari menunggu Vella mengambilkan makan malamnya.
'Udah seminggu aja, rasanya cepet banget. Kalau gini terus bisa gak ya aku bertahan? yang jelas harus keluar dulu dari kediaman Duke dan harus dapet uang kompensasi, gila apa udah dicampakin bertahun-tahun uang jajan buat terakhir kali gak dikasih? tapi semisal gak dapet ngegembel ajalah aku!'
Odellia mendengus kesal memikirkan bagaimana cara agar bisa hidup enak didunia ini.
Karena dia sadar tak ada gunanya menyesali semua kemalangan yang sekarang menimpanya.Sedangkan dikediaman utama duke, tepatnya diruang makan, duke dan kedua anaknya sedang menikmati makan malam dengan sunyi, kecuali dentingan garpu dan pisau mereka.
"Tumben perusuh itu tak datang dan membuat keributan."
Kennith membuka percakapan karena penasaran mengapa sedari tadi orang yang biasanya membuat heboh meja makan tiba-tiba absen hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess Boss (Revisi)
Fantasy(SLOW UPDATE) Note: Cerita ini memiliki alur yang sedikit lambat dari cerita lainnya, mungkin akan membuat para pembaca merasa kesal dan tak sabar untuk mengetahui endingnya, hanya saja jika memang seperti itu penulis sarankan untuk menabung nya te...