BAB-6

6.7K 747 27
                                    


Vote dulu yuk.


Dengan raut wajah kesal Odellia menghentakkan kaki kasar saat memasuki kamar. Vella yang melihat tingkah nonanya menggeleng pelan, nonanya benar-benar sudah berubah sekarang pikirnya.

Odellia menenggelamkan wajahnya kebantal dan menjerit sekeras-kerasnya.
Sembari menghentakkan kaki di atas ranjang, memikirkan hal bodoh yang dia lakukan tadi, mengapa harus Vector yang memergokinya yang sedang menggila? mengapa bukan oran lain saja?.

Dengan cepat Odellia membuka laci dan mengambil boneka yang bersosok seperti pangeran dan mengeluarkan jarum dari laci lainnya.

Vella yang melihat itu kebingungan, apa yang akan dilakukan nonanya kali ini?

"Vector de Graffton gue kutuk lu jadi Impoten."  Ucap Odellia sembari menusuk-nusuk boneka pemberian Vella yang diberikan padanya sewaktu Odellia sedang dalam masa pemulihan.

"Nona, apa yang anda lakukan? Jika orang lain mengetahui ini mereka akan mengira anda benar-benar mempelajari sihir hitam."

"Sihir hitam? Boleh juga." Ucap Odellia serampangan.

"Nona!." Teriak Vella

"Vella!" teriak Odellia hingga membuat Vella ikut terkejut.

"Kenapa anda ikut berteriak nona?" ucap Vella.

"Ah..aku hanya mengikutimu saja hehe."

"Anda membuat saya terkejut."

"Apa kau terkejut?."

"Tentu saja." Ucap Vella serius.

"Kalau begitu maaf ya."

Vella hanya menanggapinya dengan senyuman, Kini Vella tak perlu menjaga jarak dengan nonanya.

Melihat perubahan Odellia membuat Vella sangat lega, satu-satunya nona yang dia sayangi telah menjadi pribadi yang lebih dewasa. Rasa syukur memenuhi hati Vella saat ini.

"Besok kita akan pergi ke Daerah Utara. Siapkan semua baju dan keperluanku, mungkin kita akan pergi beberapa hari, hah---rasanya melelahkan."

Odellia mengibaskan rambutnya elegan dan duduk menghadap jendela.

sayang sekali padahal ini hari yang bagus untuk bermain,tapi malah dirusak oleh kakak tirinya yang super nyebelin.

"Tiba-tiba?."

"Ah.. Itu karena aku taruhan dengan Duke, yah nanti akan ku beritahu tapi sekarang siapkan barang-barang bawaanku, lebih cepat berangkat lebih baik."

"Baik nona, tapi memang apa yang akan nona lakukan di daerah kering itu?."

Vella kini berdiri tepat di samping Odellia yang tengah duduk seraya memberikan baju ganti Odellia dan mengambil boneka serta jarum yang digunakan Odellia untuk mengutuk Duke muda Vector.

Karena sekarang sudah menjadi kebiasaan Odellia, di mana dirinya akan mengganti gaun yang digunakan dengan dress minimalis.

Vella pun mulai terbiasa mengambilkan dress untuk Odellia. Hanya mengambilkan, Vella membantu Odellia berpakaian hanya saat menggunakan gaun, tidak untuk dress, karena Odellia ingin memakainya sendiri.

"Hanya mengurus suatu hal yang tak begitu penting. Siapkan dirimu juga, katanya daerah utara lumayan jauh, jangan sampai kau sakit"

"Baik nona, akan saya mempersiapakan diri juga kalau begitu saya undur diri." Ucap Vella tanpa bertanya lebih lanjut tentang rencana Odellia ke daerah utara yang dibilang sangat mendadak.

Odellia berdehem pelan tanpa melihat kepergian Vella dari kamarnya.

kini dirinya sedang melepas gaun yang membuatnya sesak sedari pagi, benar-benar model yang merepotkan.

The Villainess Boss (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang