"Apa yang terjadi?" Ucap seseorang yang tiba-tiba menerobos masuk kamar Odellia sembari membawa dokumen yang masih berada di tangannya.
"Sialan" Gumam Odellia yang kini melihat seseorang itu kemudian menenggelamkan wajahnya di ranjangnya karena menahan malu.
"Hei aku tanya padamu" Ucap seseorang itu yang kini melangkahkan kakinya mendekat ke arah Odellia.
"Berhenti di sana"
"Vella! Tolong tutup pintunya jangan biarkan orang lain masuk selain dirimu" Lanjut Odellia yang merasakan keberadaan Vella. Kemudian Vella yang menerima perintah itupun memandang sosok berbadan kekar disampingnya dan menyuruhnya dengan sopan untuk keluar.
"Saya mohon Tuan Duke muda Vector" Ucap Vella sembari membungkukkan badan.
Vector yang mendengar itu menyerngitkan dahinya kemudian keluar tanpa permisi.
"Apa dia sudah keluar?" Tanya Odellia pada Vella yang sedang membawakannya air hangat dalam baskom untuk cuci muka.
"Iya nona, yang tuan Vector telah pergi, namun sebelum pergi saya melihat bahwa ekspresinya seperti orang yang kesal" Ucap Vella menyodorkan baskom itu untuk Odellia gunakan.
"Hah... Orang itu makin kesini makin gila, entah sihir apa yang sebenarnya menggerogoti nya sampai otaknya pun ikut terkontaminasi" Jawab Odellia sembari menyeka wajahnya dengan orang kain yang diberikan Vella.
"Nona anda tidak boleh berbicara seperti itu pada tuan muda"
"Apa? Dia saja menghinaku sampai seperti itu kenapa juga aku harus hormat padanya? Gila apa!"
"Tapi nona bukanlah selama beberapa minggu ini sikap tuan Vector sedikit demi sedikit mulai perhatian pada nona? "
"Vella sebenarnya kau ini dipihak siapa sih? Lagipun Vector itu yang bagus hanya wajahnya saja yang lainnya minus semua"
"Sudahlah, siapkan aku air mandi bukanlah hari ini adalah hati debubtedku?" Lanjut Odellia dengan wajah sumringah.
"Benar nona, hari ini akan saya pastikan bahwa anda akan menjadi satu-satunya wanita tercantik di pesta malam ini, bahkan saya jamin setelah ini anda akan menjadi mawar Kekaisaran Avalor" Ucap Vella semangat.
Odellia melihat tingkah Vella yang terlalu bersemangat membuatnya ikut tertawa. Walaupun sebenarnya saat tertawa perutnya ikut sakit akibat guncangan tapi dirinya sangat tak tahan dengan tingkah imut Vella.
Asal usul Vella? Mungkin akan diceritakan setelah ini, karena sebelum dia mengenal Viloet seorang pahlawan sekaligus dewi bagi Vella karena Violet lah yang membawa Vella dan menyelamatkannya dari nasib malangnya.
Setelah cukup lama mendengar ocehan Vella, Odellia bangkit dari tempat duduk nya dan bersiap untuk mandi.
Satu jam Odellia habiskan hanya untuk membersihkan tubuhnya. Vella? Tentu saja menyiapkan gaun dan perhiasan yang akan digunakan untuk pesta debuntated Nona nya nanti malam.
Saat Odellia keluar untuk mendapatkan perawatan dari Vella, dirinya mendengar keributan didalam kamarnya. Karena Odellia takut dengan keadaan Vella dirinya berlari dan mendapati kini banyak sekali Pelayan satu, dua, tiga tidak ada sepuluh pelayan yang sedang beradu mulut dengan Vella.
"Hei, siapa yang mengijinkan kalian menginjakkan kaki di kamarku?" Tanya Odellia sembari mendekat ke arah para pelayan itu dan menyembunyikan Vella dibelakang punggungnya.
Semua pelayan yang sedang berdiri disana terkejut kemudian memberi hormat kepada Odellia dengan sopan.
"Salam kepada Tuan Putri Odellia de Graffton"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess Boss (Revisi)
Fantasy(SLOW UPDATE) Note: Cerita ini memiliki alur yang sedikit lambat dari cerita lainnya, mungkin akan membuat para pembaca merasa kesal dan tak sabar untuk mengetahui endingnya, hanya saja jika memang seperti itu penulis sarankan untuk menabung nya te...