BAB-40

322 33 2
                                    

Makan malam hari ini terlihat begitu tegang, dimana Kennith tidak bersuara sama sekali. Sementara itu, count Elmar terlihat ragu-ragu dan akhirnya setelah didesak istrinya dia meminta maaf pada Kennith atas kejadian yang menimpa Odellia.

Bukannya senang Kennith merasa geram dan dengan kasar meletakkan alat makannya kemudian menatap Count Elmar tajam.

"Apakan ini adalah sifat asli dari keturunan Elmar? Sangat tidak bermoral, kau seharusnya tau siapa orang yang paling dirugikan atas ketidak becusan Kasateria di kediaman ini!" Ucap Kennith geram.

Count Elmar yang langsung paham, kini menghadap Odellia dan mulai meminta maaf atas apa yang terjadi, namun respon Odellia sungguh diluar dugaan, dia hanya menatap Count Elmar sebentar dan mulai makan kembali.

Count Elmar yang merasa diabaikan mulai mengumpat dalam hatinya 'anak haram tidak tau diri, huh sombong sekali, lihat saja nanti apa yang akan terjadi padamu'

Keesokan harinya...

Odellia mulai pergi ke desa-desa yang ada di daerah utara, sungguh miris banyak sekali orang-orang kelaparan dan terpapar penyakit dengan keadaan perut mereka membesar. Odellia yakin bahwa ini adalah gejala dari penyakit busung lapar. Melihatnya hati Odellia seolah teriris dan memanggil Vella untuk segera mendirikan tenda yang sudah Odellia persiapkan dari awal untuk memberikan makanan dan pengobatan yang layak bagi warga desa.

Kennith yang sedari tadi berdiam diri terus memandangi Odellia yang bekerja dengan sungguh-sungguh. Melihatnya yang bekerja seolah dia sangat tulus membuat pandangannya tak bisa teralihkan ke wanita berambut coklat itu. Namun, dia menyadari sesuatu bahwa rambut Odellia sedikit berwarna putih. Karena Kennith takut jika penyakit itu kambuh dan menyebabkan kelainan pada rambut Odellia dia menghampiri Odellia seraya menggenggam tangannya.

"Apa?" Ucap Odellia sembari menepis tangan Kennith pada tangannya.

Kennith menunduk kemudian menceritakan bahwa rambut Odellia tiba-tiba berubah putih lalu kembali seperti semula. Odellia yang mendengarnya berusaha untuk tetap tenang dan mengatakan mungkin Kennith kelelahan jadi dia menyarankan Kennith untuk beristirahat di tenda.

Setelah itu, Odellia pergi sebentar keluar dari kerumunan untuk memeriksa apakah rambutnya memutih, dan ternyata normal tak ada sedikit pun warna putih pada rambutnya. 'Apakah sihirnya mulai memudar? Kurasa Sean mengatakan bahwa sihir ini tak akan memudar, ugh.....kenapa dadaku tiba-tiba nyeri'. Gumam Odellia sembari memegang dadanya.

Di istana Kerajaan Avalor, Jayden terlihat mengeraskan wajahnya setelah pertemuannya dengan Ayahnya yang merupakan Kaisar saat ini. Tampa permisi masuk ke garden milik ibunya, Jayden duduk dengan kasar didepan permaisuri Diana.

"Apa ibu tidak takut terus-menerus menanam bunga itu?" Tanya Jayden sambil melihat sekeliling dan sesekali menyesal teh yang disajikan ibunya.

"Hah.... Bagaimana mungkin aku menghentikan ini? Semuanya demi dirimu nak"

"Satu lalat sudah terbunuh, itu semua berkat bantuan calon ibu mertuamu, kapan-kalan kau harus menjenguk tempat peristirahatannya"

"Siapa? Jangan bilang... "

"Benar, Ibu dari orang yang sangat ingin kau jadikan permaisurimu" Ucap Permaisuri Diana sembari tersenyum simpul.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Villainess Boss (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang