Meninggalkan gerombolan para lady, Ella mendekat ke arah Vector, Odellia dan Kennith. Odellia yang tau bahwa Ella akan mendekat membuat moodnya turun dan hendak pergi namun ditahan oleh Vector.
"Kau ingin pergi kemana?" Tanya Vector menggenggam tangan Odellia namun ditepis kemudian menatap ke ara Ella.
Vector yang paham langsung memberi syarat kepada Kennith untuk menjauhkan Odellia dan Ella. Jika tidak mungkin hari ini akan jadi perang besar.
Belum sempat Kennith menarik Ella, Ella sudah berdiri di depan Vector dan Odellia dengan tersenyum cerah.
"Ah.. Kak Vector, kenapa kelihatannya kakak gelisah?"
"Gelisah pala bapak kau" Gumam Odellia sembari memberikan roll eye pada Ella.
"Apa kakak tidak ingin mengucapkan selamat padaku? Sekarang aku sudah dewasa" Ucap Ella dengan tersipu sambil memegang ujung lengan baju Vector hingga membuat semua orang yang ada disana memusatkan perhatiannya pada perilaku Ella.
"Lihatlah, bahkan Yang Mulia Vector pun terlihat luluh pada pesona Lady Ella"
"Benar, mereka terlihat seperti memiliki sesuatu.. "
"Eh bukankah itu cinta segitiga? Beruntungnya Lady Ella, dia bisa mendapatkan perhatian dua laki-laki idaman Kekaisaran Avalor"
"Tapi.. Bukan kah itu Lady Odellia? Hah.. Walaupun dia terlihat sangat cantik tetap saja Lady Ella lebih menarik. Malah dengan memakai baju warna merah dia terkesan sombong berbeda dengan Lady Ella yang terlihat seperti bunga mawar putih"
Mendengar semua omong kosong orang-orang disekitarnya membuat Odellia melemparkan lirikan risih pada para bangsawan yang bergosip tentangnya. Para bangsawan yang sadar akan lirikan Odellia langsung memilih diam.
Siapa yang tak tahu? Odellia adalah orang gila yang kebetulan memiliki posisi diatas. Tak ada yang berani benar-benar menyinggung Odellia, karena mereka tau betul bagaimana gilanya wanita itu.
Kecanggungan mulai terasa, sepi... Semua bangsawan mendadak diam. Namun semuanya kembali mencair ketika pengawal memberitahukan bahwa Matahari, bulan dan matahari kecil Kekaisaran telah memasuki ruangan.
Semua orang memberi hormat kepada Sang Kaisar kerajaan Avalor. Setelah memberikan beberapa patah kata dan mengucapkan selamat kepada putranya yang telah bertambah umur sekaligus dimulainya pesta debuntated para nona muda, Kaisar kembali duduk dan mempersilahkan para bangsawan untuk menikmati pesta.
Odellia mencari keberadaan ayahnya. Namun saat dia pergi mencarinya ternyata Sang ayah berdiri tepat dibelakangnya dan membuat Odellia terkejut.
"Ayah! Apa yang ayah lakukan? Saya terkejut!"
"Ah... Ma.. Maaf aku hanya tak ingin membuatmu kaget" Ucap Duke Dengan kikuk pada putrinya.
"Hah... Sudahlah, mari kita selesaikan dansa pertama ini secepatnya" Dengan langkah pelan Odellia menerima escort dari ayahnya dan mulai berdansa bersama.
"Sejak kapan kau mempelajari ini tarian ini?" Tanya Duke yang takjub dengan kemampuan dansa Odellia.
"Apa itu penting? Bilang saja anda takut jika saya mengacaukannya, tapi tak perlu khawatir saya hanya gila bukan idiot"
Duke Delgen yang mendengar perkataan Odellia merasa sesak. Dan memikirkan apakah selama ini perilaku yang dia tunjukkan pada putrinya seburuk itu?.
Selama berdansa, Duke sama sekali tak berani memandang wajah putrinya. Saat dia mencoba memandangnya dia teringat dengan semua hal yang dia coba lakukan pada Odellia, apalagi saat ini wajah Odellia begitu mirip dengan wanita yang merusak rumah tangganya. Rasa benci, dendam, kasihan, dan penyesalan bercampur menjadi satu membuat Duke merasa tak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess Boss (Revisi)
Fantasy(SLOW UPDATE) Note: Cerita ini memiliki alur yang sedikit lambat dari cerita lainnya, mungkin akan membuat para pembaca merasa kesal dan tak sabar untuk mengetahui endingnya, hanya saja jika memang seperti itu penulis sarankan untuk menabung nya te...