Rembulan malam terlihat mulai menampakkan sinarnya, Odellia yang berbaring diranjang tak bisa tidur hanya meringkuk sembari menggigit bibir bawahnya.
"Sial, sakit banget" Ucap Odellia meringis.
"Permisi nona, saya membawakan anda sekantong air hangat seperti yang nona minta"
"Ah.. Iya taruh saja dimeja, ngomong-ngomong terimakasih Vella"
"Nona... Itu kan memang tugas saya sebagai pelayan pribadi anda" Ucap Vella sembari tersenyum kepada Odellia.
Namun sedetik kemudian raut wajah Vella berubah setelah melihat wajah Odellia sudah sangat pucat bahkan bibirnya terlihat sangat merah akibat terlalu lama digigit membuat Vella langsung berlari ke arah Odellia.
"No.. Nona apa yang terjadi, bagaimana ini bisa terjadi? Dimana yang sakit? Apakah penyakit itu masih ada? Tunggu Nona.. Tolong bertahanlah saya akan memanggil dokter Vian sekarang"
Tanpa menunggu jawaban Odellia, Vella langsung berlari keluar dengan tergesa-gesa untuk memanggil dokter kediaman.
Namun, saat ditengah perjalanan Vella bertemu dengan Vector yang akan pergi ke kamarnya. Karena kamar mereka berdua yang memiliki arah sama dimana jika Vector ingin pergi ke kamarnya maka dia harus melewati kamar Odellia terlebih dahulu.
Beberapa saat sebelumnya..
"Pemberontak itu kini semakin berani, mereka mulai menyandera para warga dan meminta kompensasi bagaimana ini duke muda?"
Vector terdiam, ternyata benar apa yang dikatakan oleh Aldrick waktu itu tentang pemberontak berjumlah kelompok yang sepertinya akan segera menyerang perbatasan. Dia sadar bahwa ini adalah murni kesalahannya karena dia telah lalai dalam memberi perintah pada bawahannya untuk mengamankan daerah selatan itu.
"Masyarakat daerah mana yang mereka sandera?" Tanya Vector pada Felix. Perlu diingat bahwa Felix merupakan seorang Marquees sekaligus bawahan Vector.
"Tepatnya di daerah Murren yang mulia. Walaupun disana termasuk daerah dibawah kekuasaan Graffton karena pemimpin daerah mereka memiliki sifat yang lebih buruk dari seekor kukang daerahnya termasuk daerah tertinggal yang mulia. Sudah banyak hal dilakukan tetapi perilaku mereka masih saja seperti itu, saya khawatir orang bodoh itu bersekongkol dengan para pemberontak yang mulia"
Mendengar jawaban Felix, Vector berpikir sejenak kemudian memberi perintah untuk segera pergi ke daerah Murren untuk misi penyelamatan para korban penyekapan sekaligus pengadaan penyelidikan mengenai Baron Doran selalu kepala daerah Murren tersebut.
Setelah masalah pemberontak itu terselesaikan permasalahan berikutnya membuat Vector menggelengkan kepalanya.
"Daerah Utara kini semakin krisis air, tanah yang gersang mengakibatkan banyak rakyat disana kelaparan karena kekurangan bahan pangan, apakah ini karena dewa telah marah kepada kita? Lalu bukankah di dekat daerah Utara terdapat hutan Meadha yang merupakan hutan tempat para elf hidup? Tapi mengapa daerah utara gersang? Yang mulia jangan-jangan ini ada hubungannya dengan para elf itu? Memang seharusnya dari dulu kita tidak berhubungan dengan makhluk rendahan seperti itu"
Ucap salah seorang bangsawan yang mengikuti rapat.Vector langsung memandang tajam bangsawan itu hingga bangsawan tersebut menciut dan diam. Kemudian Vector menghela nafas dan menatap kedepan.
"Kalian tidak perlu khawatir, pihak duke telah mengirimkan bahan pangan setiap bulannya untuk membantu masalah pangan disana, masalah ini juga akan ditangani oleh adik bungsu ku,... "
"Bagaimana bisa Anda menyerahkan masalah berat seperti ini pada anak kurang ajar dan tidak berpendidikan seperti itu yang mulia?" Celetuk Bangsawan lain yang kemudian disetujui oleh bangsawan lainnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/266026068-288-k54764.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess Boss (Revisi)
Fantasy(SLOW UPDATE) Note: Cerita ini memiliki alur yang sedikit lambat dari cerita lainnya, mungkin akan membuat para pembaca merasa kesal dan tak sabar untuk mengetahui endingnya, hanya saja jika memang seperti itu penulis sarankan untuk menabung nya te...