SELAMAT MEMBACA, SEBELUM ITU AYO VOTE DAN JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR, TERIMAKASIH."Tidak bisa!"
Odellia yang mendengar itu langsung menoleh ke sumber suara. Dia tak habis pikir kenapa Vector selalu bersikeras melarang Odellia ke daerah Utara.
Sampai Odellia berpikir mungkin otak kakaknya benar-benar geser, namun Odellia langung menepis memikiran tersebut dan mendekati Vector.
"Anda serius?" tanya Odellia yang kini sudah berdiri di samping Vector.
Dengan wajah yang serius Vector menatap Odellia hingga membuat Odellia terkejut sekaligus geram.
"Hubungan anda dengan urusan saya apa? Jangan terlalu ikut campur jika anda tak ingin menyesalinya nanti."
Setelah mengucapkan kata-kata itu Odellia melirik sekilas Ella kemudian pergi tanpa permisi dari ruangan itu.
"Apa kau tak tahu bahwa keluarga ini sangat mengkhawatirkanmu?" teriak Vector yang kini hampir meledak.
Mendengar Vector melontarkan kata khawatir membuat Odellia sangat ingin melemparkan healsnya ke kepala Vector.
"Wah..saya terkejut loh, gini deh sekarang kita care-care an aja, selama saya sakit apa pernah anda menjenguk saya? Tidak kan? Maka dari itu jangan terlalu sering melontarkan kata 'Khawatir' versi anda, karena hal itu sangat menganggu kesehatan telinga saya."
Odellia menatap lurus ke arah Vector dengan senyum mengejek.
"Odellia kau benar-benar tak tahu apa yang kak Vector lakukan untukmu selama kau tak sadarkan diri? apa dayangmu tak meberitahumu?." Ucap Kennith ditengah-tengah ketegangan di ruang makan.
"Apa?" tanya Odellia.
"Sudahlah Kennith, jangan dilanjutkan." Cegah Vector.
"Tapi kak.."
"Kennith de Graffton"
"Ughh.."
Kennith yang mendengarnya menggertakkan gigi sembari mengenggam garpu dan pisau dengan kuat.
Ella yang melihat Vector serta Kennith tampak peduli dengan Odellia meremas gaunnya dan menunduk, hatinya serasa di iris. Bukan hanya Aldrick tapi kedua temannya juga kini ingin di rebut Odellia? Tidak hal itu tidak bisa terjadi.
"Kenntih, Vector, jika Odellia menginginkannya mengapa tidak dikabulkan saja? Mungkin Odellia ingin mendapat pengalaman dan kedewasaan di sana." Ucap Ella dengan tersenyum manis pada keduanya.
Duke yang mendengar kata itu langsung menggelengkan kepala.
'Sampai di sini saja makannya jika kau terus berada di sini mungkin darah tinggiku akan naik. anak itu bernama Ella? hah jangan salahkan aku jika setelah ini kau benar-benar tidak bisa leluasa masuk ke mansion ini'. Batin duke.
"Wah merepeh apa pula jal*ng satu ini, kata-katanya gak ngotak banget, Odellia? Emang kau siapa?." Gumam Odellia.
'Tunggu deh kalau dipikir-pikir selama ini setiap dia mengeluarkan kata-kata untuk memojokkanku, selalu dia yang kelihatan begonya, wkwkwk to*lol lah'
"Nah kan dia saja memberikan saran yang bagus, mengapa kalian para teman tersayangnya tidak mendengarkan perkataan teman baik kalian?." Sindir Odellia.
"Odellia!."
Vector berteriak hingga semua orang di ruangan kembali terkejut terutama Odellia. Hampir saja dia mengucapkan kata-kata mutiaranya.
Namun karena fokus Odellia tidak hilang hal itupun tak terjadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/266026068-288-k54764.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess Boss (Revisi)
Fantasía(SLOW UPDATE) Note: Cerita ini memiliki alur yang sedikit lambat dari cerita lainnya, mungkin akan membuat para pembaca merasa kesal dan tak sabar untuk mengetahui endingnya, hanya saja jika memang seperti itu penulis sarankan untuk menabung nya te...