BAB-15

3.6K 445 17
                                    

"Lady Ella, bagaimana kabar anda? sepertinya hubungan anda dengan tuan Grand Duke semakin baik"

"Ah aku baik-baik saja, iya Aldrick sangat memperhatikanku akhir-akhir ini"

"Kasian sekali Lady yang ada di pojokan itu, karena kebodohan dan keserakahannya dirinya dikucilkan. Bahkan keluarganya pun tak pernah menganggapnya ada." sindir salah seorang lady.

"Ck....malang sekali nasibnya"

"Lady Odellia tak seperti itu, Lady tidak boleh berbicara sembarangan pada adik dari Kennith dan Vector!" ucap Ella dengan ekspresi yang lugu.

"Lihatlah bahkan tuan muda Kennith dan tuan duke muda Vector sepertinya sangat akrab dengan Lady Ella, aku sangat iri karena anda bisa menjalin hubungan pertemanan dengan pria-pria hebat di kekaisaran"

"Jangan-jangan tuan muda Kennith dan Duke Muda Vector juga menyukai anda? wah...irinya!" Teriak seorang Lady persis di samping Odellia yang membuat Odellia tersentak kaget.

"Ah..tidak, kami tak memiliki hubungan seperti itu."

Kini wajah Ella terlihat seperti cerry blossom yang membuat semua orang disana seketika terpesona dengan kecantikannya.

Mendengar hal itu Odellia hanya bisa menahan amarah dan air matanya, rasa sakit yang dia dapatkan saat diolok-olok sebagai anak penghancur rumah tangga orang rasanya tidak sesakit saat dirinya diabaikan oleh keluarganya sendiri.

Apalagi sekarang, semua orang membandingkan hubungan keluarganya dengan Ella, Ella yang bukan siapa-siapa mampu akrab dengan keluarga Odellia.

Sementara Odellia? hanya dianggap sampah yang tidak berguna dalam keluarganya, marah, sedih, kecewa, benci itulah yang Odellia rasakan.

Terutama pada Ella yang dia anggap telah merebut semua yang seharusnya dia dapatkan. Cinta, kasih sayang keluarga, seharusnya dia yang mendapatkannya bukan anak Baron sok lugu di depannya ini.

Dari situ Odellia bertekat untuk menjauhkan Ella dari keluarganya, juga dari tunangan yang sangat dia cintai, bahkan hingga menimbulkan niat membunuh Odellia pada Wlla.

Clik...clik..

"Hah...mimisan lagi." Gumam Odellia saat bangun dari tidurnya.

Dirinya mendapat sepotong ingatan yang pernah dibaca, Tentang bagaimana Odellia begitu membenci Ella.

"Dulu saat membacanya saja mmbuatku ingin melubangi mata sok malaikatnya itu, apalagi sekarang aku harus berhadapan langsung dengannya? dan lagi apa-apaan itu? Membuat Odellia seakan orang yang benar-benar malang di hadapan public?. Ugh....dasar rubah licik, hah...membuat mood jelek saja pagi-pagi" Gumam Odellia.

Srek..

"Eh?"

"Kok..berat?"

Odellia merasakan ada sesuatu yang melingkar diperutnya dan itu terasa berat.

Saat dia menggerakkan sikunya terdapat benda keras yang di sentuh sikunya. Karena hal itu dirinya buru-buru membalikkan badan. Odellia tersentak melihat siapa orang yang memeluknya semalaman.

Karena kaget, Odellia sontak menutup mulutnya dan berusaha tidak menimbulkan kekacauan saat ingin turun dari tempat tidurnya.

Namun sayang, tingkah Odellia itu membuat seseorang merasa tidak nyaman dan akhirnya membuka matanya perlahan untuk melihat tikus kecil yang ingin melarikan diri dari bekapannya.

Dengan mengeluarkan smirk seseorang itupun mengencangkan pelukannya pada pinggang Odellia hingga Odellia yang awalnya berada di posisi akan turun dari tempat tidur kembali lagi ke posisi semula.

The Villainess Boss (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang