"Yang mulia putri Odellia, saya disini ingin anda meminta maaf pada lady Ella"
Mendengar perkataan aneh dari lady didepannya ini membuat Odellia menyerngitkan alisnya dan bertanya "minta maaf? Soal?" Odellia berpikir, dia tak harus menggunakan bahasa formal karena sedari awal lawannya sudah tak menghormatinya.
"Anda ingin berpura-pura? Anda telah mengatakan hal tak pantas pada lady Ella!"
"Wait.. Perkataan tak pantas apa maksud lady?"
"Hah... Anda benar-benar muka tebal ya.. Hanya karena Anda tak mendapat perhatian seperti lady Ella dari kedua kakak Anda, Anda tak bisa begitu saja mengatakan bahwa lady Ella adalah benalu dan pengganggu kemudian malah mendorongnya"
"Benar, salah Anda sendiri karena tidak bisa akrab dengan kedua kakak dan ayah anda, kenapa anda malah menyalahkan orang lain atas ketidak mampuan anda" Ucap yang lain.
"Ti.. Tidak, jangan... Jangan seperti itu, lady Odellia mungkin saat itu sedang dalam kondisi tak baik, aku yakin lady Odellia tak bermaksud seperti itu" Ucap Ella gemetar.
"Hah.. Brengsek lagi-lagi curut satu ini" Gumam Odellia dan sesekali melirik sekitar. Kini dia mengetahui bahwa salah satu dari penonton itu adalah Vector. Duke? Mereka tengah mengadakan pertemuan orangtua. Para pemuda dan orang yang sudah menikah memang memiliki tempat terpisah setelah dansa debuntated dilakukan.
"Lady Ella yang cantik.. Coba ceritakan dong apa yang saya lakukan pada anda? Kapan dan dimana?" Tanya Odellia mendekatkan dirinya pada Ella.
Ella yang terlihat semakin gemetar langsung dilindungi oleh para lady yang sedari awal memgawal Ella.
"Di.. Di taman, pagi.. Saat itu.. "
"Ah, waktu itu, saat saya baru saja pulih dan berniat berjalan-jalan pagi tapi malah beradu argumen dengan kedua kakak saya lalu dengan tidak sopannya lady Ella malah memotong perkataan saya dan berusaha menjatuhkan harga diri saya, lalu setelah itu malah anda yang disuruh keluar oleh kak Kennith dan Kak Vector, ah....benar- benar saya memang mengatskan bahwa anda telalu ikut campur urusan internal keluarga duke dan bertindak tidak tahu diri, tapi lady.. Dimananya saya mendorong anda? Apa anda amnesia? Jika anda lupa saya bisa memanggil kak Vector atau Kak Kennith kesini untuk menjelakannya kejadian sebenarnya"
Mendengar itu, Ella meremas gaunnya dan kini malah menangis. Melihat hal itu para lady lain naik pitam dan mulai menyerang Odellia dengan kata-kata.
"Bagaimana bisa anda menyudutkan Lady Ella disini?"
"Apakah anda tak punya hati?"
"Benar... Padahal dia yang salah tapi kenapa malah seolah-olah Dialah korbannya"
"Seharusnya anda meminta maaf pada Lady Ella, bukan malah semakin membuatnya trauma"
Odellia mendengar hal itu hanya tersenyum kecil dan menghela napas pelan sembari mendekati Lady yang dia lihat dari tadi dialah yang terus memojokkan Odellia.
"Diamlah sebelum ku hancurkan kepalamu disini, Lady Aslad. Atau ku katakan saja pada orang-orang bahwa perutmu itu kini sedang terisi seorang bayi dari orang rendahan? " Bisik Odellia yang kini sudah tidak bisa mengontrol emosinya.
Mendengar Odellia mengancamnya, Lady itu kemudian berteriak hingga membuat semua orang kini memperhatikan keduanya.
Dengan lantang Lady Aslad meneriaki Odellia "Kau anak haram! Apa yang ingin kau lakukan? Bahkan jika dibandingkan dengan Lady Ella kau hanya sampah! Dasar tak tahu malu! Kau orang licik! Sama seperti ibumu yang rendahan itu! "
Seisi ruangan yang mendengar perkataan Lady Aslad terkejut, bahkan Ella sendiri pun juga terkejut dengan tindakan bodoh Bidaknya ini. Odellia yang mendengar itu sebenarnya tersenyum puas dengan tindakan bodoh orang didepannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess Boss (Revisi)
Fantasy(SLOW UPDATE) Note: Cerita ini memiliki alur yang sedikit lambat dari cerita lainnya, mungkin akan membuat para pembaca merasa kesal dan tak sabar untuk mengetahui endingnya, hanya saja jika memang seperti itu penulis sarankan untuk menabung nya te...