15. Sang Pemandu

4.3K 1.1K 424
                                    

.
.
.

    Esoknya, sekolah berjalan normal. Namun Yeonjun tak bisa mengalihkan pandangannya dari San, dia sangat khawatir jika ucapan Yohan benar, jika San mungkin akan menjadi pengisi huruf R. Yohan itu kayak dukun, asli. Pas kasusnya ayahnya Changbin terus Allen, sekali Yohan ngomong jelek, selalu kejadian aja gitu.

     Yeonjun jadi sering ditegur karena tak berhenti menoleh ke belakang. Padahal San-nya nggak kenapa napa. Ama Changbin sampai kepalanya diputer biar ngadep depan. Yeonjun mau marahin Changbin tapi ga enak gurunya lagi syahdu banget ngajarnya.
 
 
  "Ngapa, sih? Ganggu aja." Ucap Yeonjun kesal.

  "Aku ini niat baik biar kamu ga sakit hati, anjir!" Balas Changbin.

  "Hah?" Yeonjun bengong.

  "Kamu jangan bucin ama San, percuma, dia bucin ama Uyong." Lanjut Changbin.

    Yeonjun senyum lebar, terus kepala Changbin dia tabok sama buku paket. Habis itu rambutnya Changbin dia jambak kuat kuat, terus Yeonjun teriak, "BABI KAU INI, MAU AKU JADIIN TUMBAL PESUGIHAN, HAH?!"

  "Woylah aku bercanda, doang! Kok ngamok kenapa? Jangan jangan kamu beneran bucin ama San?! Weh! ga nyangka kamu suka nikung temen sendiri!" Balas Changbin ikutan teriak.

  "Nikung ndasmu, Chanjing! Aku banting tau rasa kamu? Pendek belagu!" Yeonjun mempertahankan harga dirinya.

  "Mending. Apa apaan kamu? Tinggi gaada otak!" Changbin juga masih bertahan.

  "TONJOK, YEON! JANGAN BACOT DOANG! CHANGBIN JUGA! TENDANG! JANGAN KASIH KENDOR!" Yohan join sambil berdiri di atas meja.

  "GELUT, GELUT, GELUT, GELUT!" Mengikuti sang ketua klub, San ikutan teriak sambil tepuk tangan.

    Sementara Wooyoung geleng geleng kepala di pojokan. Ini temennya pada kenapa, sih? Karena menganggap ini adalah bentuk kekompakan Klub Hati Nurani, Wooyoung gamau ketinggalan, dia ikutan teriak dengan suara cemprengnya.

  "YANG MATI DULUAN TRAKTIR ES DAWET-NYA KANG DANIEL!" Teriak Wooyoung.

  "Kalo udah mati traktirannya gimana, bego?" Tanya Yohan.

  "Ditransfer dari alam kubur, lah!" Jawab Wooyoung sambil ketawa.

  "Astagfirullah, para fauna ini..."—sang guru pengajar yang tertekan.

*

    Karena keributan yang dibuat oleh para fauna Klub 513 itu, kelimanya dihukum untuk hormat di depan tiang bendera sampai jam istirahat tiba. Yeonjun masih ngedumel begitupula Changbin yang menggerutu tak jelas. Yohan sebagai ketua juga ga ada niat bikin mereka baikan. Percuma kalo kata Yohan. Mereka sering gelut, Alhamdulillah-nya mereka cepet banget baikan, tapi besoknya mereka gelut lagi, terus baikan lagi, gitu aja terus sampai San beneran tukeran tubuh ama Byeol.
  
 
  "Besok hari Minggu." Kata Changbin tiba tiba.

  "Waktunya membabu." Lanjut San.

  "Kecil kecil kok belagu." Lanjut Yohan.

  "Yang barusan ngomong kayak asu." Lanjut Wooyoung.

  "Aku pingin bakar kalian sampai jadi abu." Lanjut Yeonjun.

  "Njir, Yeonjun kek psikopat." Kata Wooyoung.

    Yeonjun berdecak kesal, "udah aku bilangin, aku bukan psikopat. Mana ada muka seganteng ini jadi psikopat, gini, ya? Psikopat itu mukanya jelek semua."
 
  
(Sunwoo otw ke Rejowerno)
 
 
  "Tapi Ted Bundy yang psikopat itu jauh lebih ganteng dari kamu, Jun :v" Ucap Wooyoung.

[✔] Klub 513 | vol.2 | Ep.1 : Penunggang Bangkai KematianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang