19. Bisikan Para Leluhur

4.2K 1.1K 209
                                    

.
.
.

  "Delapan? Kamu ngarang atau gimana itu?" Tanya Yeonjun.

  "Yakali ngarang, anjir. Sekarang silahkan ambil tas kalian di kelas, aku tungguin disini. Lima menit ga balik aku tinggalin." Jelas Yohan.

  "Yang bener aja, Yohan.. Kelas kita di lantai atas, perjalanan ke gedungnya aja lebih dari lima menit. Astagfirullah, pingin aku pukul itu palamu biar jelas dikit." Ucap Yeonjun sambil mengangkat kursi di sampingnya, mau dia lemparin ke Yohan tapi gajadi. Kasihan kursinya ga salah apa apa.

  "Kita mencar lagi?" Tanya Wooyoung.

    Yohan menggeleng, "kita bareng berlima. Kalo ada yang mati satu tinggal empat. Kalo dibagi tim terus satu tim dua orang, mati satu nanti tinggal satu kasihan. Manalagi kita ganjil, kalo aku sendirian lagi, satu mati kalian gaada ketuanya lagi."

  "Aku jadi ketuanya gapapa." Kata Yeonjun.

  "Kamu jangan serakah gitu, Yeon. Masa semua gelar ketua kamu sandang semua." Balas Yohan.

  "Aku cuma jadi ketua kelas anjir -_-"

  "Lah, bukannya kamu udah upgrade status dari ketua kelas jadi Raja Hutan X MIPA 3?" Tanya Changbin.

    Wooyoung ketawa, "Yeonjun jadi raja hutan."

  "Keren sih, tapi kita harus ngakuin diri jadi fauna gitu?" Tanya San.

  "Manusia Kingdom-nya juga Animalia. Gausah sok suci ikut Kingdom Plantae kamu, San." Balas Yohan.

  "Aku ga bilang mau ikut Kingdom Plantae padahal." San ngomong pelan banget sambil nekuk alisnya kesal sendiri. Yohan ga pernah bacotin dia, tapi sekalinya dia gitu, San jadi kesel banget.

    Yeonjun menatap langit langit lalu teringat sesuatu, "kamu tadi gimana bisa dapet hidayahnya?"

  "Terus kok bisa tau ada delapan kalung gimana?" Tanya Changbin ikut penasaran.

  "Kamu dirasukin leluhur atau gimana?" Tanya Wooyoung.

    Yohan tak menjawab dan hanya tertawa, pertanyaan seperti itu memang patut diucapkan padanya. Tapi Yohan gamau ngasih tau gimana dia dapet informasi luar biasa itu. Selain karena itu tak disangka sangka, keempat kawannya juga gabakal percaya sama dia.

  "Ada deh.. aku dikasih tau sama pangeran masa lalu." Yohan menjawab sambil tertawa.

  "Pangeran?" Tanya San.

  "Kamu tadi ketiduran di kuburan terus mimpi didatengin pangeran gitu?" Tanya Changbin.

  "Seyakin itu kamu sama mimpimu, Yo? Aku jadi ragu ikutan." Ucap Yeonjun.

  "Percaya, deh. Sumberku ini udah yang paling bener pokoknya. Sekarang pada ambil tas dulu sana. Aku tungguin." Balas Yohan.

 
    Setelah mereka mengambil tas masing masing dari kelas, Yohan memulai pencarian delapan kalung itu dari rumah Pak RT 01. Rumahnya kosong, dan mereka masuk lewat jendela. Sampai di dalam rumah, mereka berpencar mencari petunjuk seperti yang ada di rumah Changbin.
 
 
  "Satu satu aku sayang kamu." Tiba tiba Wooyoung bernyanyi sambil terus mencari.

  "Dua dua aku cinta kamu." Changbin ikutan.

  "Tiga tiga, kamulah duniaku." Sambung Yohan.

  "Satu dua tiga kamu cuma halu.." Yeonjun mengkahirinya.

  "Astagfirullah Yeonjun.." Ucap San.

  "Aku curiga yang istrinya bakal ditalak tiga sebelum malam pertama itu sebenernya Yeonjun, bukan Yohan." Kata Wooyoung.

[✔] Klub 513 | vol.2 | Ep.1 : Penunggang Bangkai KematianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang