.
.
.Sampai di rumah Changbin, San langsung pergi untuk mandi. Sementara empat lainnya duduk di ruang tengah mengamati foto yang Wooyoung ambil lewat kamera hpnya. Wooyoung menjelaskan jika letak jendela itu ada di pojok kanan gedung, berlawanan dengan letak Klub 513.
"Sekarang gimana cara masuk ke dalam sana?" Kata Changbin menggaruk kepalanya.
"Bakar aja gedungnya." Kata Yeonjun sambil menonton tayangan ulang Ikatan Cinta di laptop milik Changbin.
Kakinya Yeonjun auto dipukul sama Changbin, "yang ada korban korbannya ikut kebakar dong, semprul!"
"Oh, iya.." Ucap Yeonjun sambil menatap layar laptop lagi, "tapi aku tetep pingin bakar bakar.." lanjutnya dalam hati.
Selesai keluar dari kamar mandi, San mengusak rambutnya dengan handuk dan berjalan menghampiri teman temannya. Dia melirik Yeonjun lalu bertanya, "Yeon, kamu sama cewek itu ngomongin apa? Masa dia ga bilang apa apa selain yang kami tau berkat nguping?""Soal ritual ritual ga jelas." Jawab Yeonjun.
"Ritual?" Tanya Wooyoung.
Yeonjun mengangguk, "katanya mereka dipaksa melakukan seks atas nama setan di bawah sinar bulan, gila banget, anjir.. binatang aja ga segila itu."
"Lambang bulan sabit mengartikan itu, Yeonjun." Ucap San.
Yeonjun menoleh ke arahnya, "benda yang ditemuin Changbin di ruang OSIS lama pas itu?"
San mengangguk, "itu lambang dari hubungan seks tak lazim. Dilakukan di bawah sinar bintang dan bulan. Aku rasa itu hampir sama seperti pemujaan Artemis Tauria yang dilakukan oleh orang orang selatan Ukraina. Pemujaan itu diwarnai dengan seks massal dan pengorbanan manusia. Dewi Artemis dikenal sebagai dewi bulan, kalian mengerti maksudku, kan?"
Yohan berdecak kesal, "inilah pentingnya memberikan didikan seks sejak dini. Harusnya tuh, manusia yang otaknya beli eceran kayak mereka itu dipaksa ngaji, belajar kitab Qurrotul Uyun sampai khatam tujuh kali -_-"
"Kamu emang udah ngaji sampai situ?" Tanya San.
Yohan menggeleng, "aku pernah pinjem punya kakak kelas. Keren, kan?"
"Nggak." Jawab keempatnya bersamaan.
Yohan tertawa, namun tiba tiba tawanya terhenti ketika mendengar ketukan dari arah pintu. Kelimanya menoleh bersama. Orang dengan adab macam apa yang bertamu pada tengah malam?
Karena curiga, Changbin tak berniat membukakan pintu dan mengintip dari balik jendela. Jantung Changbin rasanya jatuh ke lambung ketika melihat tiga manusia berjubah panjang berdiri di depan pintu rumahnya membawa kapak. Tanpa bersuara, Changbin meminta keempat kawannya untuk segera pergi dari rumah itu lewat pintu belakang.
San meraih Byeol dan hpnya sebelum ikut mengendap ngendap menuju pintu belakang. Yeonjun dan Wooyoung juga membawa hp mereka. Yohan yang peka dengan apa yang mereka cari langsung mengambil buku terkutuk berisi ajaran sesat kala itu dan mengantonginya. Alhamdulillah Yohan rada bener malem ini, dia mengambilkan yang lain jaket.
Tepat ketika pintu belakang tertutup, terdengar dobrakan kencang dari arah depan. Changbin membatin, "ini tetangga apa gaada yang denger? Pasif banget jadi masyarakat bumi."
Kelimanya berlari ke dalam tegalan yang ada di belakang rumah Changbin, bersembunyi di balik semak semak, memantau rumah Changbin yang isinya pasti porah poranda dihancurkan oleh tiga orang itu.
Sialnya, Byeol tiba tiba mencakar tangan San dan melompat dari pelukan pemiliknya dan berlari ke luar dari semak semak. Tiga orang itu melihat Byeol yang keluar dari semak semak dan mengejar mereka ke dalam tegalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Klub 513 | vol.2 | Ep.1 : Penunggang Bangkai Kematian
FanficWooyoung : "RUKUN AGAWE SANTOSO!" Yohan : "Ngapain rukun? Tawuran aja tawur!" San : "Katanya Yeonjun kalo ga tawuran ga asik, ajaran sesat memang." Yeonjun : "Itu Santoso mulutnya kok bacot sekali? Mau ditapuk pakai sandal, ya?" Changbin : "Kalian s...