Save Me || 3 🌿

5.8K 248 47
                                    

Hihi halo jangan lupa vote dan komentarnya ><

Sebelum baca jangan lupa senyum dulu
♥╣[-_-]╠♥


Nayaka saat ini sedang berada di kantin rumah sakit. Alih-alih ingin mengambil flashdisk yang didalamnya ada data-data tugasnya bersama Bayu. Nayaka malah di hadapkan dengan situasi rumit seperti ini.

Lelaki itu membeli bubur dan air mineral untuk Nala, akan diberinya ketika gadis itu bangun nanti.

Nayaka hanya memakan dua buah roti, dan meminum secangkir kopi susu hangat.

"Totalnya berapa ya Mbak?"

"Cuma tujuh puluh ribu aja, Mas."

"Oh ini Mbak uangnya," ucap Nayaka sembari memberikan uang seratus ribu kepada gadis yang bisa ia tebak masih berumur 19 tahun.

"Seumuran Nala," monolognya pelan.

"Ini Mas kembaliannya."

"Eh ngga usah Mbak, diambil aja."

"Tapi, Mas--" Belum sempat gadis itu melanjutkan kalimatnya, Nayaka sudah keburu pergi.

Memasuki ruang inap Nala, Nayaka dibingungkan karena gadis itu tidak ada di atas bangsal.

Nayaka mencari didalam kamar mandi tapi tak ada. Hingga lelaki itu memutuskan untuk mencari diluar.

"La!" Nayaka memanggil manggil Nala di setiap koridor rumah sakit yang ia telusuri.

Mencari ke taman, tetap saja nihil. Nayaka kalut, Nala sedang dalam kondisi depresi sekarang. Nayaka takut gadis itu akan melakukan hal-hal yang dapat membahayakan bayi dan dirinya sendiri.

"Nala! Lo dimana!"

Nayaka berlarian kesana kemari, tak lupa mengecek kantin yang tadi ia datangi.

Namun perhatiannya tertuju kepada sekumpulan orang-orang yang memandang ke atas atap rumah sakit. Penasaran, Nayaka mendekati kumpulan manusia itu. Mengikuti arah pandang semua orang.

Sialan!

Nala sedang berdiri di atas atap, dan walaupun gelap Nayaka bisa langsung mengenalinya.

"La, Lo nggak boleh mati!"

"Tunggu gue!"

"Jangan goblok!"

"Bayi Lo nggak salah apa-apa!"

"Jangan lompat!"

Kata kata penenang Nayaka ucapkan, ia berharap agar Nala tak melompat selagi dirinya menaiki tangga darurat untuk menaiki atap rumah sakit.

"La!"

"Jangan mendekat Kak!"

Jantung Nayaka berdetak kencang, napasnya turun naik. Dan pikirannya kacau bercampur panik.

"La, semuanya bakalan baik-baik aja."

"Ngga ada yang bakalan baik-baik aja, selagi gue masih hidup dan mengandung bayi ini!"

"Gue mau mati aja Kak!"

"Gue mau mati!"

Nayaka melangkah pelan-pelan ketika Nala sibuk menangis dan berbicara.

"Mati nggak bakalan ngubah apapun."

"Tapi seenggaknya bayi ini nggak akan hidup tanpa ayah!"

"Gue bisa bayangin gimana nasib bayi ini kalau dia tau, dia adalah anak hasil pemerkosaan ibunya sendiri!"

Save Me || TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang