Save Me || 18 🌿

2.2K 128 4
                                    

Maapin, ga update karena sibuk (alias kadang kelupaan punya Wattpad dan cerita yang harus dilanjutkan) 🙂

Happy reading 💝

"Ga."

"Apa."

"Ga."

"Hm?"

"Ga."

"Apa anjing!" jawab Lingga ngegas, si empu yang memanggilnya--Erlangga, hanya tertawa sampe guling-guling di atas sofa.

"Berisik janda!" Gama yang sedang bermain game online merasa terusik oleh kedua sahabat tengilnya.

Saat ini mereka bertiga berada di rumah Gama, Nayaka meminta untuk kumpul karena ada sesuatu yang harus ia bicarakan. Sudah sedari dulu, jika ada masalah mereka semua selalu berunding untuk mencari solusi, karena masalah setiap teman-temannya adalah masalah mereka juga.

"Noh Gam salahin Elang, dia duluan!" Sambung Lingga sewot dan melanjutkan memakan buah semangkanya.

"Najis Cepu!" Lempar Erlangga dengan bantal dan dibalas oleh Lingga dengan jari tengah.

"Nayaka lama banget," ujar Gama melihat jam tangannya. Sudah hampir dua puluh menit.

"Nah-nah tuh dia tuh mahkluknya baru nongol," ucap Lingga.

"Sorry bro, gue telat karena si ikan buntel." Nayaka langsung duduk dan meminum air dingin yang tersedia.

"Lha tuh ikan ada di rumah? Sejak kapan? Gue pengen ketemu sama tuh bocah," tanya Erlangga gemas.

"Nggak usah, sekarang dia nggak gemeshh-gemeshh kek dulu. Udah berubah jadi setan," cerca Nayaka.

"Yaudah lo mau ngomong apa Ka?"

"Hu'um sampe nyuruh kita-kita ngumpul cepet disini," sambung Lingga.

"Gue mau nuntut Azran."

"Untuk masalah pemerkosaan yang terjadi sama Nala."

"Gue nggak bisa diam gitu aja."

Mereka semua terdiam, sedikit terkejut. Jujur, Gama setuju dengan keputusan Nayaka. Sudah dari awal juga ia ingin mengusulkan agar Azran dituntut dan di cebloskan ke dalam penjara.

Akan tetapi di satu sisi Azran sendiri juga sahabatnya, dan disisi lain Bayu sebagai kakak korban juga bersikap biasa. Malahan sengaja membiarkan Nala terpuruk dalam titik terendahnya.

"Gue setuju," jelas Gama. Nayaka melihat ke arah lelaki itu.

"Tapi, lo udah jelasin ini ke Makanya sendiri'kan?" sela Lingga. Nayaka mengangguk.

"Lo bisa nuntut tapi sulit," sambung Erlangga.

Mata Nayaka menyipit, alisnya terangkat. Ia tidak paham.

"Kita semua juga tau keluarga Azran punya kontrak perusahaan sama Lo Ka, tapi setelah memutuskan kontrak itu Azran dan keluarganya ngga serta Merta langsung jatuh miskin."

Save Me || TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang