Seperti biasa, vote dan komennya para gusyyy 💕
Setelah mendapatkan notifikasi dari Ica, Nala hanya bisa diam. Memikirkan apa yang akan ia lakukan agar saudara tirinya itu tidak mengatakan kepada semua orang bahwa dia dan Nayaka sudah menikah. Terlebih lagi soal kehamilannya karena insiden yang diperbuat Azran.
Ica memandangi gawainya dengan seringaian licik, dari awal mamanya menikah dengan papa Nala ... Ica tak pernah sekalipun menyukainya. Ica iri akan semua hal yang didapatkan oleh Nala, rumah yang mewah, Abang yang yang penyayang dan suami yang tampan.
Jika dilihat-lihat Ica tidak kalah cantik kok dari Nala, namun mengapa Nayaka memilih gadis murahan itu?!
Nayaka hanya pantas untuknya, untuk Ica seorang!
Waktu keluarganya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit kemarin karena mendengar Nala yang menikah secara mendadak ... Ica merasa takjub akan sosok Nayaka yang begitu menarik perhatiannya.
"Apa sih yang bisa dibanggain dari Nala? Cantik? Cih, cantikkan gue sih kemana-mana. Masih kalah jauh!"
"Palingan kak Nayaka di pelet tuh sama cewek murahan itu. Ngga tau diri banget sih heran," monolognya.
Tring!
Satu notifikasi, tentunya dari sang kakak kesayangan Ica.
Anak pungut:
Oke, gue ketaman sekarang."Nah gitu dong, nurut apa yang adeknya mau. Lagian siapa suruh nikah sama kak Nayaka, ngga pantes dan emang ya Nala-Nala ini ngga tau diriii banget! Suka heran ish!"
Hanya dua menit, Nala sampai ditaman. Ica memandangi Nala dengan senyuman manis.
"Lo mau apa?" tanya Nala dingin. Matanya menyipit, sikap Ica sangat aneh dan sepertinya Nala harus hati-hati dengan ular liar seperti Ica ini.
"Gue mau suami lo," jawab Ica enteng.
"Ngga--"
"Lo ngga mau? Ya ngga apa-apa sih Kak." Ica berjalan mendekati Nala, memegang bahunya dan membenarkan tali dasi yang dikenakan Nala.
"Tapi gue bisa bisa beri tau semua orang kalau lo itu sekarang lagi hamil. Selesai'kan?"
"Lo ngancem gue?"
"Kalau iya kenapa?"
"Kalau gue setuju, Nayaka juga ngga bakalan mau sama lo, ngerti?"
Ica tertawa, "Dia bakalan mau, karena lo bakalan nyuruh dia."
"Nggak!"
"Kayanya berita lo yang hamil duluan, terus nikah sama cowok yang bukan ayah dari anak lo sendiri bakalan jadi berita besar deh, ya nggak kak?"
...
Suara bel pulang bergema disetiap koridor sekolah, Nala yang sedari tadi diam membuat Shana sedikit khawatir. Pasalnya ancaman Ica ternyata tidak main-main dan Nala terpaksa menyetujuinya. Tak apa, hanya satu bulan lagi Nala bersekolah.
"Lo kenapa La? Ada masalah? Cerita sama gue kalau ada masalah, gue bakalan bantu lo sebisa gue."
Saat ini tinggal mereka berdua yang berada di dalam kelas, Nayaka akan datang sepuluh menit lagi ... dan itu cukup untuk menceritakan semuanya kepada Shana.
Ya, Nala sudah memutuskan akan menceritakan segalanya kepada Shana. Dia percaya akan sahabatnya itu.
"Liat gue udah nikah Shan," ucap Nala seraya tersenyum manis bercampur sendu.
"Gue ngga nyangka, hidup gue yang tadinya udah mulai membaik tiba-tiba saja langsung hancur gara-gara malam itu. Gue ... capek Shan, gue ngga bisa ngelupain malam itu sedetik pun."
"Walaupun kak Nayaka selalu disamping gue, selalu buat gue bahagia. Tapi kenyataannya, buat sembuh dari insiden itu sulit."
Shana menangis dan langsung memeluknya, membuat Nala terkejut. Seharusnya bukannya Nala ya yang menangis seperti sekarang?
"Kok lo sih yang nangis, yang ngalamin kan gue," isak Nala. Shana menarik ingusnya kuat, ingin berbicara tapi tampak sedikit kesusahan.
"Sssttt ... udah-udah, nangis aja dulu nggak apa-apa," ujar Nala dan dibalas tangisan kencang oleh Shana.
Nala menjitak pelan kepala Shana, "Ahwhh! Sakit an-anjir!"
"Ya lo sih nangisnya kek diapain aja, emang gue perkosa Lo?"
"Ta-tapi kan, gu-gue sedih banget La." Shana kembali menangis meraung-raung. Astaga Nala bisa gila kalau begini!
"La?"
Brak!
"Anjir pantat gue sakit!"
"Lo ngagetin gue aja anj-"
"Kak? Sejak kapan disitu," tanya Nala. Nala tidak menghiraukan Shana yang terjatuh dari bangku, sumpah serapah gadis itu ucapkan kepada Nala yang kini sudah berada dipintu dengan Nayaka.
"Su-suami lo La?" Shana tercengang, ebuset! Ini mah ganteng pake banget!
Shana ngga kuat Tuhan!
"Iya, kenalin namanya Kak Nayaka," sambung Nala. Nayaka hanya tersenyum. Lelaki itu memakai baju kaos putih dan celana jeans hitam serta masker yang dipakai di belakang kepala. Tak ketinggalan topi yang menutup kepalanya.
"Kak kenalin dia Shana, sahabat aku."
Jujur Shana sedikit gugup, cewek itu hanya cengengesan. Nala menggeleng pelan.
"Udah? Kita pulang sekarang?" tanya Nayaka dan dibalas anggukan oleh Nala.
"Ayo Shan, kita balik. Lo mau disini sampe kapan dodol!"
"Iya bawel ayo, ehe ayo Kak."
Nayaka tersenyum, mereka melewati koridor yang belum sepenuhnya sepi dan mau tak mau menjadi bahan perhatian murid-murid lain.
Nayaka senantiasa memegang tangan Nala, Shana cemberut karena dia seperti nyamuk saja diantara mereka berdua.
"Lepasin! Apa sih megang-megang tangan segala?! Kak Nayaka itukan pacar aku, Kak Nala kenapa tega sih rebut pacar aku sendiri?!"
"Salah aku apa Kak?!"
Bersambung ...
Sorry gusy! Lagi sibuk jadi sedikit dulu! Ntar malam aku up lagi jadi stay with me okai? Xixixixi big lup ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me || TAMAT
Teen Fiction"Itu bukan anak gue." "Ini anak Lo kak, lo yang udah perkosa gue anjing!" Nala Hamisha, korban pemerkosaan dari teman abangnya sendiri. Mengadu ke keluarga bukannya pembelaan yang ia dapatkan, akan tetapi gadis itu malah mendapatkan kekerasan dan ha...