Save Me || 24 🌿

1.2K 59 8
                                    

Oh, hay? Udah follow belum?
^^

Karena katanya, walaupun 99% manusia bumi membencimu, masih ada 1% manusia yang takut kehilangan dirimu.

Itu ...

Apakah Nayaka?

Ehm mungkin saja iya.

"Sayang?" Suara lirih serta tegas itu, tanpa melihat saja orang-orang akan tau dia adalah  lelaki tampan.

"Sayang hey?" Sekali lagi ... Suara itu terdengar di kuping Nala, dia siapa? Sedangkan Nala sedang mengagumi keindahan pantai sembari meminum air kelapa muda yang nikmat ini.

"Sayang ... kamu kenapa?" Sebuah lambaian tangan menepis lamunan Nala.

Ah iya.

Nala sudah menikah.

Dan yang tadi itu ... ya ... suaminya.

Suami?

"Suamiku sangat tampan astaga!"

Nala baru menyadari itu tepat semenit yang lalu, ketika Nayaka mendekat'kan wajahnya dan menyentuh hidung mancung Nala dengan hidungnya juga.

Nala melihat wajah Nayaka, rahang yang tegas. Mata coklat tajamnya, dan bibirnya. Sontak saja Nala tak sengaja menyentuh bibirnya.

Untung saja hidung Nala mancung ....

Kalau pesek ....

Mungkin akan berciuman?

Ehm?

Ehh?!

"Kenapa? Kamu mau dicium?"

Nala menggelengkan kepala cepat, gila aja!

Tapi sabilah bang!

"Enggak ih!"

"Yakin?" Goda Nayaka sambil menarik tubuh Nala yang memakai dres putih itu, sangat serasa dengan kulitnya yang pucat.

"Yakin ko-ehmm!" Mata Nala membelalak! Apa-apaan ini!

Nala malu, sungguh!

Eh, tapi kok ... Enak?

"Katanya ga mau, tapi malah lanjut part dua," ucap Nayaka menggoda.

"Kak Nayaka ih ...!" Pipi Nala bersemu merah, ia menutupinya dengan kedua tangan dan berlari menuju kamar hotelnya.

"Larinya pelan-pelan yang, nanti bayinya minta keluar cepet karena mamanya kaya ulet!"

"Bodoooo!" teriak Nala, dan Nayaka hanya tertawa bahagia.

Sudah dua Minggu sejak kejadian itu berlalu, ada kebahagiaan yang besar didalam hati Nayaka. Pelan-pelan Nala kembali ke sosok nya yang dulu.

Lucu.

Ceria.

Dan Nayaka suka itu.

Save Me || TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang