Save Me || TAMAT

Save Me || 13🌿

Seperti biasa para gusy!
Sedekah vote dan komentnya
otay?
Tandain typonya ><

...

"Lepasin! Apa sih megang-megang tangan segala?! Kak Nayaka itukan pacar aku, Kak Nala kenapa tega sih rebut pacar aku sendiri?!"

"Salah aku apa Kak?!"

"Lepas," desis Nayaka tajam. Ia tidak suka tangannya dipegang oleh sembarang orang, apalagi dengan Ica yang tidak ia kenal. Ya walaupun gadis itu adik tiri Nala sendiri.

"Apa sih gatel banget jadi cewe! Sasimo banget sih lo anjir?!" Shana menjambak rambut Ica kuat, Ica meringis kesakitan sampai-sampai air matanya keluar.

"Ah-awhh! Ashh sakit kak! Le-lepasin Ica kak tolong ...." Semua orang melihat, Nala berdecak bosan. Adik tirinya, itu tidak dirumahnya tidak disekolah sukanya ngedrama terus.

"Dih lebay banget lo jingan." Shana semakin menarik rambut Ica hingga gadis itu tertunduk dan jatuh ke lantai.

"Kak Shana lepasin rambut Ica," pintanya seraya menangis kencang.

"Shan, udah ah lepasin aja."

"Oke-oke, gue lepasin. Lagian najong banget nyentuh-nyentuh uler kek dia!"

"Kakak bilang aku uler? Tega banget, salah aku apa sih kak? Disini aku yang disakiti, kenapa malah aku yang disiksa?!"

"Kak Nayaka itu pacar aku! Bukan pacarnya kak Nala! Dia ngambil Kak Nayaka karena ngga suka aku, dia ngga suka sama mama aku yang nikah sama papanya sejak dulu!" Masih dengan posisi yang sama, terduduk. Serta air mata yang tak kunjung reda.

"Bangun Ca." Salah satu murid membantu Ica bangkit, dan menatap sinis ke arah Nala dan Shana.

"Pengganggu hubungan orang kaya dia ngga usah lo tangisin, dan juga kalau cowo lo nggak bisa bersyukur karena udah dapetin lo yaudah biarin aja! Karena dia ngga pantes sama lo! Masih banyak kok cowo yang lain." Jelas murid itu, Nala hendak mengangkat suara namun perkataan Shana membuatnya kembali diam.

"Gue nggak kenal cewe ini," ujar Nayaka tanpa ekspresi.

"Kak! Kak Nayaka itu pacar aku, tega banget bilang kalau kakak nggak kenal aku?! Kita juga udah mau tunangan'kan Kak?!"

"Aku ngga habis pikir kakak bisa setega ini sama aku."

"Lo!" tunjuk Shana.

"Kalau ngga tau apa-apa mending ngga usah ikut campur!"

"Gue ngga bisa diam aja liat orang-orang disekitar gue tersakiti kaya Ica tadi!"

"Yaudah sekarang lo pergi, masalah ini ngga ada sangkut-pautnya sama lo." Murid perempuan itu pergi, tak ingin mengambil pusing.

"Ca, udah deh. Lo drama banget tau ngga?" Nala tidak habis pikir, hanya karena ia menyukai Nayaka ... Ica mampu berbohong seperti ini. Mempermalukan diri sendiri secara sengaja didepan orang lain.

"Owh kakak udah lupa? Kakak udah lupa sama janji kakak?" Ica bangun, mendekati Nala dengan wajah sendu. Setelah dekat dan berhadapan dengan Nala ia mulai tersenyum licik.