Save Me || 28 🌿

1.3K 29 1
                                    

Berita tentang perusahaan orang tuanya Azran menggemparkan awal media, pasalnya perusahaan tersebut sudah berdiri dengan gagah sangat lama. Tapi sekarang? Terakuisisi oleh perusahaan induk milik pengusaha besar Razidan.

Bayu hanya bisa berusaha menghubungi Azran, tapi tetap saja hasilnya nihil.

"Sialan!"

"Angkat bangsat!"

"Ga usah lari dari masalah, pengecut!"

Bayu Frustasi berat, jika Azran menghilang ia tidak akan mendapatkan info apa-apa soal papanya.

Tanpa Bayu sadari karena kalut, kakinya melangkah ke arah gudang. Akan tetapi setelah tersadar ia buru-buru ingin pergi namun tangannya reflek menggeser patung tanpa muka hingga hampir terjatuh.

Baru saja hendak menangkap, namun patung itu hanya terjatuh setengah saja seperti ada penopang di bawahnya.

"Loh? Ada pintu?"

Tiba-tiba mata Bayu terarah ke arah belakang patung. Dinding yang biasa saja selama ini ternyata adalah sebuah pintu rahasia.

Bayu ragu-ragu masuk, antara berani dan tidak.

"Jangan-jangan ...!"

Pelan-pelan dengan nafas yang berat, Bayu berjalan di lorong gelap dengan minim cahaya dari flash ponselnya.

Bunyi benturan suara besi membuat Bayu waspada.

"Siapa disana?" teriak Bayu dengan memegang sebelah pisau dapur. Ya, hanya untuk jaga-jaga jika ada apa-apa.

"Ba-bayu ... ini Papa ...."

Suara itu, suara yang sama selama ini, namun dengan ciri khas papanya.

Suara yang sejuk dan membuat Bayu berani.

"Papa?"

"Papa! Akhirnya! Bayu nemuin papa juga," bayu terisak-isak, penantian selama ini. Penderitaan selama ini akhirnya akan berakhir.

"Bentar pa, Bayu bakalan bebasin Papa."

Dengan cepat dan perhitungan yang akurat, Bayu membawa Enrico, papanya yang asli menuju rumah sakit. Rumah sakit yang asing agar keluarganya, tepatnya Ibu tirinya dan kembaran Papanya tidak dapat menemukan Enrico.

"Papa istirahat aja dulu, nanti aja Bayu jelasin semuanya."

"Nala ... dimana? Dia baik-baik aja'kan? Enrio ngga ada nyentuh Nala'kan Bay? Kamu sebagai seorang kakak pasti selalu jagain dia. Papa yakin sama anak papa."

Bayu hanya diam, lidahnya kelu tidak mampu bersuara setelah ucapan papanya yang berekspektasi tinggi terhadapnya.

Bukannya menjaga Nala, Bayu malah melukai Nala dengan keji ....


....

"Arghhhhh! Sialan! Karena lo tua Bangka! Karena lo! Karena otak lo yang bodoh itu kita ngga dapat apa-apa!"

Sarah melempar tasnya asal ke arah sofa,  berita perusahaan Budi-ayah Azran sekaligus mantan suami Sarah di akuisisi oleh perusahaan induk yang di pimpin  Razidan membuat mereka tidak mempunyai apa-apa lagi.

Karena Enrio mengusul'kan agar mereka menginvestasikan segala kekayaan yang telah mereka dapat dari Enrico menjadi sia-sia saja.

"Kok malah nyalahin gue? Seharusnya Lo yang sebagai mantan istrinya lebih tau! Lo juga mau aja tuh di goda-goda padahal udah jadi mantan! Dasar jalang! Gatau diri bisanya nyalahin orang doang! Otak lo aja yang kosong!"

Save Me || TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang