Save Me || 22 🌿

1.9K 114 10
                                    

Azran baru saja keluar dari kelas, namun empat orang polisi langsung menghentikan langkahnya.

Ia sedikit tertegun sejenak, apa mungkin--

"Saudara Azran Mahendra?" tanya seorang lelaki bertubuh tinggi berseragam polisi itu. Raut wajahnya terlihat jelas jika ia adalah lelaki dengan sikap tegas.

"Iya, saya sendiri. Ada apa ya Pak?"

Langsung saja sebuah lembar kertas berwarna putih terpampang jelas di depan wajah Azran.

Jelas, itu adalah surat perintah penangkapan.

"Anda di laporkan sebagai pelaku pemerkosaan seorang gadis yang bernama Nala hamisha."

"Tapi Pak--"

"Anda bisa menjelaskan semuanya di kantor polisi, dan memiliki hak untuk diam atau didampingi oleh penasihat hukum."

Tidak ingin menimbulkan kekacauan, Azran hanya diam. Hingga matanya melihat sosok Nayaka yang tak jauh dari posisinya saat ini sedang menatapnya tajam.

Azran tersenyum lebar, menyeringai sembari memperingati Nayaka jika ia tidak akan ditangkap. Dia akan bebas, tidak akan ada yang bisa menahannya selagi ia mempunyai uang.

Lagi pula, tanpa diketahui siapapun selain dirinya sendiri--nyatanya Azran sudah sering kali meniduri gadis-gadis naif, dan itu tidak satu atau dua kali gadis yang dia tiduri hamil. Ia dengan mudahnya memberi uang untuk biaya aborsi atau biaya tutup mulut agar hidupnya tidak terbebani oleh anak hasil kelakuan bejatnya.

Ya ... lagi pula mereka gadis-gadis miskin, naif dan gampang di tipu. Tak terkecuali dengan Nala, namun sialnya waktu itu Azran benar-benar mabuk dan hanya ada Nala di otaknya, dan sial beribu sial lawannya sekarang adalah Nayaka sahabatnya sendiri. Bukan hanya itu yang membuat Azran kesal, poin pertamanya adalah kali ini ia dalam kesulitan karena kekayaan Nayaka lebih diatas dari pada kekayaan keluarganya sendiri.

Bangsat!

Anjing!

"Gue yakin, kasus ini ngga akan mudah Ka," ujar Gama yang tiba-tiba datang karena kabar angin yang cepat berhembus tentang Azran yang ditangkap polisi.

"Tapi, selagi kita menyuarakan keadilan dan bukannya kejahatan Tuhan pasti memudahkan segalanya," ucap Lingga.

"Ckckck, bijak amat Bang?" tanya Erlangga dengan tawanya.

"Dahlah! Serba salah gue!"

"Anjay, lingga sensian ya ges ya."

Gama hanya geleng-geleng kepala, diatara mereka berempat hanya dia dan Nayaka yang masih waras.

Alhamdulillah.

"Eh btw kalian lupain dulu soal Azran, gue punya kabar baik soalnya."

Gama, Nayaka, dan juga Lingga menyimak apa yang akan dikatakan oleh Erlangga.

"Naon?"

"Apaan?"

"What?"

"Gue mau nikah," ucap Lingga cengengesan.

"Hah?! Sama siapa njir?" ucap Lingga heboh.

"Seinget gue lo ngga punya pacar dah Lang, mau nikah sama siapa?"

"Ho'oh, lo dijodohin Lang?"

"Engga dong Ka, kalian pikir ini masih zamannya siti nurbaya apa? Lagian calon gue juga ada disini."

"Ga usah banyak cincong, cepetan etdah. Nungguin lo kaya nungguin sinetron aja anj!" Lingga emosi, Erlangga ini lamban sekali menurutnya!

Dia'kan kepo setengah mampus!

Save Me || TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang