Save Me || 25🌿

1.1K 49 6
                                    

Demi apa? Demi Nala

"Ini Nala?"

"Ngga percaya gue!"

"Tapi mirip banget!"

Nayaka terdiam saat melihat di telepon genggamnya, foto-foto seorang wanita tanpa sehelai benangpun tidak ketinggalan seorang lelaki yang tanpa memaksa wanita itu agar berhubungan badan dengannya.

Nala sedang memotong buah saat ini, dengan cepat otak Nayaka bekerja, lelaki itu mencari telepon genggam sang istri agar tidak melihat berita ini.

Nayaka tidak tau hal apa yang akan terjadi jika Nala sampai melihatnya.

"Kak, liat hp ku?" Nala terlihat sibuk mencari ke segala arah untuk menemukan benda pipih itu, perutnya sudah membuncit dan itu terlihat sangat menggemaskan di mata Nayaka.

"Engga tuh." Nayaka bangkit memegang bahu Nala dengan lembut.

"Makan dulu sayang, nanti aja main hpnya."

"Tapi kak aku mau liat upin-ipin sambil makan buah."

"Heem, kamu makan dulu ya. Nanti kakak cariin, kasian dede bayi yang diperut, udah pengen banget makan buah, eh bundanya malah nunggu upin-ipin dulu."

Nala menggembungkan pipinya. Tangan Nayaka setia mengusap perut Nala.

"Anak ayah harus jadi anak baik ya, sehat-sehat di dalam perut bunda."

Nala hanya tersenyum melihat Nayaka yang berbicara dengan bayinya, padahal masih didalam perut.

Terkadang dia bingung harus bersyukur atau marah dengan semua hal yang terjadi didalam hidupnya.

Nayaka menyalakan televisi, membantu Nala duduk dengan nyaman di sofa. Bisa Nayaka liat istrinya sudah mulai kesusahan karena kehamilan yang sudah menginjak 7 bulan.

"Nah, di tv lebih gede lagi layarnya. Bisa nonton upin-ipin sepuasnya deh sayanggg."

"Wah ayah dede pinterrr."

"Iya donggg, kamu nonton dulu ya aku mau beli sesuatu dulu. Kalau ada apa-apa tinggal telpon aja ya sayang."

"Oke kak, hati-hati yaa."

"Iya sayang."

Sesampainya di sebuah supermarket terdekat, Nayaka memilih beberapa buah-buahan, vitamin serta kebutuhan lainnya.

Setelah selesai dia kembali ke hotel tapi tidak langsung menemui Nala. Nayaka duduk di kursi taman hotel, menghubungi seseorang untuk menghapus foto-foto Nala yang sedang beredar saat ini dari segala situs internet.

"Jangan sampai ada yang tertinggal satupun, hapus di semua  situs internet!"


-‚-

"Kak! Liat kelakuan adek Lo! Murahan banget najisss!" Ica memperlihatkan foto-foto Nala yang sedang trending saat ini. Bayu aja diam saja, terlihat malas.

"Oh."

"Dih, ga asik banget Lo!" Sungut Ica kesal.

Bayu bangkit dari sofa, berjalan menaiki tangga lantai dua untuk menuju kamarnya.

"Bacot."

"Bayu bangsattt! Sama aja lo kek adek Lo, sama-sama kek sampah, ga tau diri! Sesak napas gue satu rumah sama loooo bajingan!"

"Cuma anak tiri, tau diri dikit Napa Lo!" Teriak Bayu, dari atas tangga.

"Lo yang tau diri, lo tuh ngga di anggap dirumah ini anjing!"

Bayu berhenti, Melihat ke bawah. Tepat dimana Ica berada, wajahnya merah terlihat bahwa gadis itu benar-benar marah.

"Minimal sadar di dek, lo cuma anak tiri. Emak Lo, kalau ga nikah sama papa gue mungkin kalian berdua sekarang jadi gelandangan."

Bayu tertawa keras, puas melihat adik tirinya itu merasa terhina.

"Eh Btw, lo sama emak lo, mirip juga yaaa. Keliatan sama gituuuu."

"Goblok! Keliatan mirip karena gue anak mama lah! Otak tuh dipake jangan cuma buat pajangan!"

"Bukan sama itu maksudnya gue," ucap Bayu santai.

Dahi Ica berkerut heran.

"Terus sama apa anj?!"

"Sama-sama gatel! Goblok itu doang gak sadar diri tolol!" Bayu berlari menaiki tangga sembari tertawa lantang.

Bisa ia dengar Ica dibawah sana sedang memakinya.

Disisi lain, Nala terdiam Melihat ponselnya. Jantungnya berdetak kencang, ia hampir tidak bernafas. Kejadian yang tidak ia inginkan dan menjadi hal terburuk di dalam hidup Nala, kini sudah terlihat oleh semua orang.

Hingga suara-suara keputusasaan itu terdengar lagi ...

...

Jangan lupa vote, koment and share ya ><
Maaf kalau cerita nya gak jelas
🥴🥴

Save Me || TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang