28. Percobaan Penculikan🎭

15 1 0
                                    

Aku memang merindukannya, tapi aku hanya mencintaimu. Jangan pernah takut aku akan pergi. Karena sesungguhnya aku tidak akan pernah pergi sekalipun kamu memintanya, aku akan selalu ada di hatimu. Karena dia millikku  - Nayla Tiara Safya

☄️

Nayla mulai terusik saat ia merasa dingin, biasanya ia selalu merasakan Revan memeluknya setiap pagi. Tapi kali ini tidak ada yang memeluknya

Nayla membuka matanya perlahan, benar saja, kamarnya sudah kosong. Dimana Randy

Nayla langsung menuju ke dapur mencari cowok itu dengan muka bantal nya itu

Melihat Randy yang sedang berkutat sendiri, Nayla langsung menghampirinya

"ngapain?" Tanya Nayla

"eh, udah bangun? Selamat pagii" Nayla mengangguk lalu tersenyum "ehm, pagiii" jawab nya lembut

"buat omelette?" Tanya Nayla menebak. Randy tersenyum lalu mengangguk

"kenapa bangun jam segini? Ini masih jam 6 loh. Kamu kelas pagi?" Tanya Nayla

"iyaa, jam 7 nanti mulai, terus selesai jam 10. Habis itu udah" jawab Randy

"Lahh?" Nayla hanya menatap Randy cengo

"persiapan buat magang besok jadi cuman satu doang kelasnya" jawab Randy. Nayla mengangguk mendengarnya

"magang dimana?" Tanya Nayla lagi

"showroom Fantastic" jawab Randy singkat

"ihhh jauh pulaaa" protesan Nayla mengundang tawa renyah Randy

"Deket dari apartemen aku lohh" jawab Randy. Nayla mendengus mendengarnya

"Jauh dari rumah akuu! Jauh dari kampus juga!" Randy hanya terkekeh mendengarnya

"yaa kan kita tetep masih bisa ketemu Nay" ucap Randy tenang

"halah sekarang bilangnya gini, pas udah kerja nanti bilangnya sibukk" ucap Nayla sambil mengisi gelas nya dengan air putih

Randy terkekeh "kamu terlalu berpikiran negatif loh sama aku!" Ucap Randy tak terima

"Ya memang gitu kok" jawab Nayla

"yaudah tiap hari aku mau berangkat, mau makan mau ngapa ngapain aku chat. Tapi kamu juga, harus kasih kabar tiap hari! Pokoknya dalam satu hari aku terima 3 kabar dari kamu. Deal?" Tanya Randy memberikan tawaran

Nayla tak pikir panjang lagi, ia mengulurkan tangannya ke arah Randy. Randy tersenyum lalu menerima uluran tangan Nayla itu

"Deal!" Ucap keduanya bersamaan

"Kalau ngelanggar, kasih coklat!" Randy mengangguk saja "gak masalah" jawabnya enteng

Nayla hanya tersenyum.

Berbeda dengan Randy dan Nayla. Ketiga laki laki yang sedang berada di Jakarta itu tengah menunggu kehadiran Rendra di sebuah gedung kosong

Baik Revan Gio dan Al sama sekali tidak ada yang berpikir harus membawa anak anak Anthras sekarang untuk melindungi mereka siapa tau Rendra membawa anak buahnya

Mereka dengan tenang menunggu kedatangan Rendra

"Sorry telat" suara itu membuat ketiga cowok itu langsung menoleh

"hm, gue mau to the poin aja lah Ren!" Ucap Revan benar benar tanpa basa basi sedikit pun

Rendra mengangguk

"kenapa Gelvin bisa bebas?" Pertanyaan itu yang selalu keluar di kepala mereka, sangat tidak masuk akal

Rendra sedikit menunduk tidak menatap Revan, hal itu membuat Revan menjadi berekspetasi sendiri

Cinta Dari SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang