"kapann ini nikahnyaa?" Tanya kolega Gelvin yang sedang duduk bersama nya menikmati makan malam itu
Nayla tersenyum mendengar pertanyaan itu. Gelvin pun ikut tersenyum
"Kapann nambah anaknya?" Balas Gelvin mengalihkan topik membuat Nayla sedikit lega
Makan malam yang panjang, banyak orang yang ada di sana. Nayla juga akrab dengan teman baru yang ia kenal
Hp Gelvin tiba tiba berdering di sakunya.
"Sayang, aku angkat telpon dulu ya?" Nayla mengangguk mendengar ijin Gelvin.
Cowok itu menjauh dari kerumunan dan mengangkat telepon masuk dari rekannya? Atau musuhnya?
Ayuna.
"Gelvinnn!! Gimana dinner nya? Asik yaa?"
"Anjing! Lo nguntit gue?"
"Hahaha santai aja gue di rumah kok, lo gue perlu liat kanan kiri buat cari gue"
"Anjing! Jangan main main sama gue!"
"Lo yang jangan main main sama gue! Gue tau apa yang Nayla lakuin sekarang, lihat perempuan lo itu lagi ketawa bahagia Lo tau?"
"Bangsat lo! Jangan sentuh Nayla!"
"Gue ga akan sentuh, asal lo bisa kirim videonya nanti malam"
"Gue ga akan lakuin mau lo!"
"Ya terserah, kan taruhannya nyawa Nayla"
"Mau lo apa sih??"
"simple, cuman mau Nayla hamil anak lo"
"Gue ga bisa!"
"Bisa! Lo cinta Nayla! Lo tinggal main yang bener aja!"
"Gue ingetin aja sama lo! Ada orang gue yang udah siap dengan senjata buat Nayla! Bahkan gue punya orang di dalem hotel"
"Kirim videonya atau Nayla yang mati"
Gelvin meremas hp nya kuat setelah Ayuna mematikan teleponnya
---
Selama diperjalanan, Gelvin terus menggenggam tangan kanan Nayla lembut
"Kenapa sih Re? Gelisah banget?" Tanya Nayla sambil mengusap rambut hitam milik Gelvin
Gelvin menggeleng lemah
"Yakin?" Gelvin kembali mengangguk kecil
"Yaudah, kamu udah pesen tiket belum?" Tanya Nayla
"Udah sayang. Tinggal tugas kamu packing" ucap Gelvin sambil sedikit nyengir
"Iyaa deh aku packing" jawab Nayla
Mereka sampai di hotel. Keduanya langsung berjalan ke kamar. Gelvin benar benar kacau sekarang. Jam sudah menunjukan pukul 7 lebih malam. Dinner mereka memang hanya sebentar karena Gelvin meminta untuk segera pulang.
Apalagi tadi dinnernya dimulai bukan pukul 7 tapi pukul 6 karena semua sudah siap. Nayla juga selesai mengemas barangnya, hanya sisa milik Gelvin sedikit lagi
"Astaga!" Gelvin menoleh menatap Nayla
"Kenapa?" Tanyanya
"Aku mau ke bawah ya? Kan ada mini market di bawah, mau cari plastik, gimana cara bawa baju kotor kalau ga ada plastik?" Ucap Nayla
"Aku temenin" balas Gelvin. Nayla langsung menggeleng
"Aku bisa sendiri kamu disini aja" jelas Gelvin sangat khawatir
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dari Sahabat
Novela JuvenilSebuah janji yang selalu menjadi tali pengikat mereka, janji yang tidak bisa dilanggar, janji yang ingin mereka buktikan, janji yang sampai mereka tua nanti akan masih sama selamanya. Janji Persahabatan Revan Sakya Pramudhita. Nama ini sudah tidak...