Kehilangan mu karena takdir itu lebih baik daripada aku harus kehilangan mu karena aku menyakitimu - Revan Sakya Pramudhita
Nayla itu detak jantung gue, selama dia terluka gue akan terluka. Dan tugas kita membuatnya bahagia - Randy Bagaskara Kavindra
Yang berat itu bukan rindu, tapi saat melihat orang yang kita cintai bukan untuk kita. Mencintai memang indah, tapi dicintai lebih berarti - Nayla Tiara Safya
☄️
Hari pertama di kampus. Ternyata lebih menyenangkan dari yang ada di pikiran mereka sebelumnya
Revan Gio dan Al bahkan satu jurusan. Ketiga nya sangat senang sendiri
Meskipun gedung fakultas mereka berjarak lumayan jauh, tapi hal itu tidak membuat mereka jarang bertemu.
Mereka akan tetap bertemu di kantin saat jam istirahat meskipun tidak semua hari jam istirahat mereka akan sama sama
"semangatt belajarnya yaa" Revan menggenggam tangan Nayla membuat perempuan itu tersenyum
Randy berdecak lalu menyenggol lengan Revan "gue juga bisa" ujarnya percaya diri
"semangat belajarnya yaaa" ujar Randy membuat Sisca memutar bola matanya malas
"ga jelas, anehh!" Mereka langsung tertawa mendengar respon Sisca yang begitu cuek
"Cewek lo aja bilang lo aneh, apalagi Revan" ujar Al geleng geleng
"Nayla pasti bilang gue ga aneh kan?" Ujar Randy mulai meminta bantuan dukungan dari Nayla
"ga tau dah terserahh" jawab Nayla asal membuat mereka terkekeh juga
Sebenarnya dari awal mereka pendaftaran, sudah banyak perempuan yang mulai mengincar dan mencari tau tentang keempat laki laki di depan Nayla itu
"inget! Jaga matanya!!" Ujar Nayla menatap Revan dan Randy tajam
"Siap boss!!" Randy bersaman dengan Revan langsung mengangkat kedua tangannya hormat
"kalian juga! Cari cewek yang bener! Pake otak jangan pake mata aja" ujar Nayla beralih melihat Gio dan Al
"astaga, kena juga kita Nay?" Ujar Al
"iyalah, cerdas sih cerdas tapi jangan mau di begoin cewek" imbuh Sisca
"Gio denger nggak?" Ujar Nayla menatap Gio kesal
"denger Nayy" ujar Gio dengan senyuman kecilnya
"inget! Jangan denger aja" ujar Nayla
Revan geleng geleng melihat pacarnya mulai kembali protektif
"Udahh, kamu juga inget cari temen itu yang bener La. Lo juga Sis" ujar Revan menatap keduanya
"Hm! Jangan macem macem!" Ujar Randy menambahkan ucapan Revan
"mana pernahhh" jawab Sisca
"cuman ngingetin doang. Lo berdua kan makin dewasa, pinter pinter lah liat temen, baik cowok maupun cewek" ujar Al juga ikut menasihati
"iyaiyaa tauu" jawab Nayla
Bahkan Gio akhirnya juga ikut bersuara
"jangan tau aja Nay, lakuin! Terutama sama cowok, belum tentu yang keliatannya baik itu baik"Revan menatap Nayla yang masih terlihat cuek dengan peringatan dari laki laki itu
"Kalau kita udah ngomong itu dengerin La" ucap Revan tegas
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dari Sahabat
Novela JuvenilSebuah janji yang selalu menjadi tali pengikat mereka, janji yang tidak bisa dilanggar, janji yang ingin mereka buktikan, janji yang sampai mereka tua nanti akan masih sama selamanya. Janji Persahabatan Revan Sakya Pramudhita. Nama ini sudah tidak...