Maaf if I ada ketypo an dalam per write an.
_(:з」∠)_
Pagi sudah menyapa, membangunkan seorang wanita yang telah terlelap dalan tidurnya. Dia mulai merasa terusik dengan silau mentari. Dia bangun menarik selimut hingga dadanya, mengucek mata dan melihat sudah jam 8 pagi.
"Kok Mas Chae gak bangunin sih" gumamnya.
Pintu terbuka, menampilkan suaminya yang sedang tersenyum lembut menyapanya. "Pagi"
"Mas kok gak bangunin?"
"Gapapa, kamu pasti cape semalem udah..."
tatapan Jennie turun kebawah mengikuti arah pandang Chae."Apa sih Mas" Jennie memalingkan wajahnya yang memerah mengingat kejadian semalam.
Chae terkikik geli melihat tingkah Jennie, dia mengusap rambut hitam Jennie.
"Udah, sekarang kamu mandi terus kita sarapan. Mas udah bikin sarapan tadi"
Jennie mengernyit. "Mas bisa masak?"
"Bisa dikit-dikit, Mas kan pernah hidup sendiri pas bujangan. Hehe"
Jennie mengangguk. Keduanya masih sama-sama terdiam, terlarut dalam keheningan.
"Apasi Mas, yaudah sana, katanya suruh mandi"
"Emang kenapa? Yaudah mandi mah mandi aja"
Jennie menatap Chae tajam.
"Iya-iya, hehe. Mandi yang wangi ya, biar Mas nyaman ngeduselnya"
"Ihh Mas"
Chae tertawa lalu meninggalkan Jennie di kamar. Jennie menyibakkan selimutnya, menatap bercak darah di spray putihnya. Sekilas senyuman terbit mengingat malam tadi, Chae sangat lembut.
"Wifey... Jangan kebanyakan ngelamun" teriak Chae dari bawah menyadarkan Jennie.
"I-Iya Mas,"
-o0o-
"Kapan pulang Mas?" tanya Jennie setelah membereskan meja makan.
"Besok kali. Kenapa?"
"Gapapa nanya aja, emang Mas gapapa cuti nya kelamaan?"
"Seminggu Wifey ini baru beberapa hari" Chae menarik Jennie untuk duduk diatas paha nya.
Jennie ikut saja, ngapain nolak? Fikirnya.
"Wifey" bisik Chae.
"Ya?"
"Kita kan seumuran, manggilnya Hubby dong Biar so sweet gitu"
"Eh? Malu ah Mas, masa manggilnya Hubby?"
"Ya gapapa dong, kita kan udah nikah, aku suami kamu, mau manggil Hubby juga sah-sah aja"
"Iya sih, tapi kann..."
"Yaudah kalo gak mau Mas gak maksa kok." ucap Chae kembali memeluk tubuh kecil istrinya.
"Maafin aku Mas, gak nurut sama Mas" Jennie menunduk lesu.
"Gapapa, Mas yang terlalu nuntut banyak"
Jennie melirik ke belakang, Chae sedang mencium pundaknya lama. "Mas..."
"Hmm?"
"Pindah Sofa ya, gak nyaman banget duduknya"
"Yaudah yuk"
Jennie menarik Chae duduk di Sofa, menyalakan televisi lalu duduk diantara paha Chae yang terbuka lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Chaenta
General Fiction⛔Warning⛔ Cerita ini mengandung butiran debu yang membuat sesak, bawang yang membuat mata perih, dan zat adiktif bercandu. "Senyata apapun perasaan cinta aku ke kamu... Kamu gak berhak atas cinta aku. Semua cinta aku cuma berhak dimiliki suami aku...