29. Sakit

833 136 19
                                    

Tak harus benar, hanya ingin kau tetap seperti ini. Baik hati, selalu tersenyum, tapi jika air mata bisa diukir, akan ku ukirkan kisah kita diatasnya. Hingga semua orang tak menyadari jika mereka mulai tenggelam di dalam nya.



_(:з」∠)_

Rasanya sudah lama. Kini keluarga kecil Chae semakin terasa penuh dengan kehadiran anggota baru. Ya, kini Ibra sudah memiliki istri, dan coba tebak, kini istrinya sedang mengandung.

Begitupun dengan Ara, sebentar lagi akan dipersunting lelaki yang mencintainya. Kini Chae dan Jennie hanya bisa menyaksikan kebahagiaan anak-anak mereka di usia senja.

Sayangnya belakangan Chae sakit-sakitan padahal dia baru saja pensiun dari pekerjaannya.

Kini Chae sedang duduk di teras rumah dengan kain membalut tubuhnya yang mulai melemah.

Rambut Chae sudah memanjang jadi Jennie mencukurnya. Jennie sudah berpengalaman, karena selama ini hanya Jennie yang mencukur rambut suaminya.

"Udah bagus belum?" tanya Jennie.

Chae melihat cermin. Namun yang dia lihat hanyalah senyuman istrinya. "Cantik"

Jennie tertawa kecil. Kebiasaan sekali jika disuruh bercermin yang dia lihat itu adalah Jennie.

"Buka aku"

Chae tersenyum lembut "bagus kok. Kayak biasanya"

Setelah itu Chae kembali kedalam setelah mandi. Suhu tubuhnya kembali meninggi menjelang sore.

Jennie mengompres Chae yang sedang terbaring lemas, Jennie meraih tangan suaminya yang semakin mengurus karena sakit lalu menciumnya lembut.

"Cepat sembuh Ayah, sebentar lagi Ara nikah loh. Nanti Ayah jadi wali dia Yah, yang nikahin anak kita nanti"

Chae menatap Jennie dengan tatapan mata nya. "Ayah pasti waliin Ara." ucap Chae tegas.

Jennie tersenyum lalu mengusap pipi Chae dengan lembut. Melihat kondisi suaminya yang seperti ini, Jennie tidak bisa jika tidak menangis. Rasa takut kehilangan terus menghantui hatinya.

Pintu terketuk. Jennie bangkit lalu mengusap air mata yang membasahi pipinya.

"Eh Ara"

Ara tersenyum lalu mencium tangan Jennie. "Ayah masih sakit Bund?"

Jennie mengangguk mempersilahkan Ara dan calon suaminya masuk.

"Ayah" panggil Ara lalu memasuki kamar Chae.

Chae membuka matanya melihat gadis kecilnya sudah tumbuh dewasa. "Assalamualaikum Ayah"

Chae tersenyum. "Waalaikumussalam" Chae bangkit lalu bersandar di ranjang.

"Eh ada Anak gadis Ayah" Chae mengusap kepala Ara saat gadis itu mencium punggung tangannya.

"Ayah udah diperiksa? Udah minum obat? Badan Ayah panas banget"

"Baru minum obat. Nanti Abang kamu katanya mau kesini. Sekalian periksa Ayah"

Ikatan ChaentaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang