Atas pacar gw jan diambil:)
Tapi tau gak sih lo kalo PACAR itu adalah singkatan dari PASANGAN BICARA?
Yap. Pacar gw banyak.
_(:з」∠)_
Hari semakin bertambah. Dengan sabar Chae dan Jennie mendidik dan merawat anak-anak mereka hingga menjadi orang-orang sebaik ini.
Sekarang, Ibra sudah menjadi seorang dokter dan adiknya Ara, sedang menuntut ilmu dengan jurusan Hukum di kampusnya.
Anak-anak sudah punya kesibukkan masing-masing, menyisakan Chae dan Jennie hanya berdua dirumah mereka.
Ibra tinggal di apartemen dekat tempat kerjanya sedangkan Ara sendiri ingin hidup mandiri dan menyewa Kosan di dekat tempat dia menuntut ilmu.
Sesekali mereka pulang menjenguk orang tua mereka yang kini Chae tak lagi Young dan Jennie pun begitu. Meski demikian, usia tak jadi penghalang dalam kemesraan mereka. Seperti sekarang, mereka sedang belanja kebutuhan bulanan mereka.
"Ayah mau makan apa malam ini?" tanya Jennie.
Chae sedikit berfikir, dia menimbang ingin memakan apa nanti malam?
"Ayah aja yang masak Bunda" jawab Chae.
Jennie mengernyit. "Ayah mau masak?"
Chae mengangguk. "Selama ini kan Bunda yang selalu masakin Ayah, sekarang giliran Ayah yang masakin Bunda. Mau ya?"
"Yaudah mau"
Chae tersenyum bangga lalu mulai memasukkan apa yang dia butuhkan kedalam troli. Chae sedang mengambil satu fuck telur diatas rak sedangkan Jennie menunggu sambil melihat-lihat sekitar dengan tangannya memegang troli.
Melihat istrinya yang masih sibuk sendiri, Chae memasukkan telur-telur itu kedalam troli dan dengan isengnya mendorong troli dengan Jennie diatasnya. Jennie terkejut lalu tertawa merasakan sensasi De Javu saat perutnya menahan tubuhnya ke troli lalu Chae mendorongnya dari belakang.
"Wahahaha Ayah" tawa Jennie menular kepada suaminya. Setelah mendapat semua yang mereka butuhkan, Chae berhenti di kasir dan bersiap untuk membayar semuanya.
Melihat dua orang dewasa sedang hidup harmonis sang kasir tersenyum. Keduanya masih terlihat masih saling menyayangi satu sama lain.
"Abis ini mau kemana Yah?" tanya Jennie.
Chae melihat arloji di pergelangan tangannya. "Udah siang, makan siang dulu yuk?"
Chae memarkirkan mobilnya lalu berlari membuka kan pintu untuk Jennie dan menautkan tangan mereka untuk pergi memasuki area restoran yang mereka datangi.
Setelah memesan, mereka menunggu di meja pilihan mereka. Chae duduk disamping Jennie, Jennie sedang memainkan bunga mawar didepannya.
Lagi-lagi suami Jennie iseng padanya. Diam-diam dia mengeluarkan ponsel lalu memotret istrinya.
Sayangnya...
Flash ponselnya menyala dan berbunyi
Cekrek.Sontak Jennie menatap Chae. "Apasi Yah main foto aja"
"Ya... Emang gak boleh foto istri sendiri?"
"Ih gak gitu. Malu tau, udah tua juga"
Chae menggeleng tidak setuju "dimata Ayah Bunda tetap cantik kok. Masih sama seperti saat pertama bertemu"
Jennie tersenyum lalu menutup wajahnya dengan tangannya. "Apasi, udah tua masih aja gombal"
Chae tersenyum lalu mengusap kepala Jennie "emang kalo udah tua gak boleh mesra mesraan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Chaenta
General Fiction⛔Warning⛔ Cerita ini mengandung butiran debu yang membuat sesak, bawang yang membuat mata perih, dan zat adiktif bercandu. "Senyata apapun perasaan cinta aku ke kamu... Kamu gak berhak atas cinta aku. Semua cinta aku cuma berhak dimiliki suami aku...