23. Cake

1.2K 146 85
                                    

Cielah dobel up lebay lu Joo.
Udah Alay! Lebay! Kam se u pay! Hirup deui.

Saha?





"Kalo kita bisa jaga diri, kita bisa jagain yang lain, kalo kita bisa jagain yang lain artinya pahala kita banyak kak, kalo banyak pahalanya kita bisa masuk syurga kak, kalo gak percaya tanya aja sama Pak Haji"
~Ucup







#A_few_days_later

"Mas, bawain itu dong"

Chae menghampiri istrinya lalu mengambilkan apa yang Jennie mau. "Mau bikin apa si?" tanya Chae.

"Aku mau bikin lava cake buat Hubby"

Chae mengeryitkan keningnya. "Buat aku?"

Jennie mengangguk. "Biar Mas semangat nanti kerja nya"

Iya, ternyata Chae sudah mempunyai pekerjaan lagi. Di perusahaan lain dengan jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Oleh karena itu Jennie sangat menyemangati Chae untuk besok.

"Tapi kerja itu besok loh. Sekarang masih malem"

"Ya gak apa-apa dong. Yuk bikin" Jennie memakaikan Chae apronnya, memeluk pinggang Chae sambil menali kan tali nya ke belakang.

"Udah. Eumm Mas bikin adonannya"

"Eh? Katanya mau dibikinin"

"Mas yang bikin, aku yang bantu. Mas masukin dulu telur nya"

Chae melakukan apa yang Jennie minta satu persatu tahap pertahap hingga step demi step. Step itu penyakin kan?

"Segini udah belum?" tanya Chae.

Jennie mengintip lalu menggeleng. "Belum. Kocok lagi"

Chae mendengus. "Kamu aja yang kocok, Mas capek"

"Bentaran lagi kok. Bukannya cowok itu suka ngocok ya? Ini kok mau dikocokin si?" ucap Jennie terheran-heran.

"Gak gitu konsepnya. Udah kamu aja ini"

Jennie mengambil alih lalu mengocoknya dengan terampil. Chae menatap istrinya kagum. "Tuh kan... Sesuka apapun cowok kalo lagi ngocok, kocokan cewek lebih enak"

Jennie menatap Chae. "Maunya... Mending Mas siapin mangkuk buat panggang ini di oven."

Chae mengangguk lalu menyiapkan mangkuknya "udah ini"

Jennie akan menuangkan adonan itu hingga dia tersadar. "Yaampun Mas, nanti lengket, mangkuknya olesin margarin sama tepung dulu"

Chae mengangkat alis nya. "Ohh gak tau. Gak bilang sih kamu"

Chae mulai mengolesi mangkuk itu sedangkan Jennie menyiapkan panggangan. Setelah itu Jennie mulai menuangkan adonan kedalam mangkuk. Chae mengintip dari belakang Jennie, tubuh Jennie yang hanya sebatas dagu membuat Chae bisa mengintip dan sambil mencium kepala Jennie lama.

"Mas Geli Ih, jangan nafas di leher aku dong"

"Kamu pendek banget sih" Chae merangkul kepala Jennie gemas.

Ikatan ChaentaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang