17. Cu ri ga

855 137 4
                                    

Peninggi esmoshi nya qaqa^^

Jojo kembali menghibur kebosanan kalian^^

Gimana?
Tadi pas maafan nangis gak?
Hmm
Sudah kudugong.

_(:з」∠)_

"Jen"

"Jennie"

"Jennie Anjanie"

"Apasi!?" dengan perasaan dongkol Jennie yang terus dipanggil namanya berbalik menatap lelaki dibelakang nya.

"Maafin aku ya. Aku tau aku salah udah ngomong asal jeplak aja sama kamu" Lim menunduk menatap sepatunya.

"Sukur deh kalo nyadar"

Sontak Lim mendongkak mendengar jawaban Jennie. "Jangan gitu lah Jen"

"Kenapa? Gak suka? Kan kamu sendiri yang bilang kalo kamu itu salah"

"Tapi kan...

"Emang dari dulu kamu gak mau kalah dan gak mau salah ya. Bisanya cuma nyalahin orang terus. Untung waktu itu kamu hamilin tuh cewek, jadi bisa bebas deh aku dari kamu"

Lim menatap Jennie lalu tersenyum. "Kamu masih ingat semua hal tentang aku ternyata. Kamu nyesel ya nikah sama dia?"

Jennie berdecih tawa lalu mentap Lim tajam. "Gak usah sok tau ya"

"Kenapa? Gak mau ngakuin itu?"

Jennie terdiam.

"Mending jujur sama perasaan kamu. Inget Jen, perasaan itu akan semakin kuat kalo kamu gak ngakuin perasaan kamu sendiri"

Jennie menatap Lim tajam. "Mending kamu gak usah spam-spam aku lagi atau nomor kamu aku blok"

"Kenapa? Blok aja sana. Kamu gak profesional jadi guru, masalah pribadi dibawa ke sekolah. Terus gimana kalo ada pengumuman nanti? Ucup gak tau apa-apa dong"

Jennie mendengus kesal. Orang ini memang licik. Jennie kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Lim yang sedang tersenyum aneh kepadanya.

"Kalo kamu emang nerima suami kamu dengan sepenuh hati kamu... Mungkin kamu udah lupain semua hal tentang aku Jen" Lim tersenyum lalu melipat tangannya di dada.

Jennie memasuki ruangan kelas. Melihat Anak-anak membuat mood nya naik setelah bertemu Lim tadi.

"Pagi Bu Gulu..."

Mendengar suara itu Mood Jennie turun kembali. Namun sebisa mungkin dia tersenyum menatap murid-murid nya.

"Selamat pagi anak-anak, kalian sehat kan?"

"Sehat lah jangan sakit-sakit"

-o0o-

"Maafin aku ya"

"..."

"Jen... Maafin aku dong, janji deh gak gitu lagi"

"..."

"Jen..."

"Apa aku harus telfon suami kamu biar kamu maafin aku?" lanjut Lim.

"Jangan cari masalah deh"

"Yaudah maafin aku dulu" Lim mendekat mengeluarkan satu cone es krim susu dari balik jaketnya. "Maafin aku ya"

Jennie menghela nafasnya, tidak bisa mendiamkan Lim terlalu lama atau dia akan macam-macam nanti.

"Yaudah iya. Puas kamu"

Ikatan ChaentaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang