Waktu sudah menunjukkan waktu makan siang. Chae mematikan komputernya lalu mengambil bekal makanan dari Jennie.
Chae tersenyum memandangi kotak bekalnya yang bergambar beruang. Merasa kagum pada istrinya, bagaimana tidak? Pagi-pagi Jennie sudah bangun lalu menyiapkan sarapan dan bekal untuk dia dan Chae. Setelah itu dia pergi bekerja mengajar di taman kanak-kanak.
Wendy menatap sahabatnya bingung lalu menyenggol Rio. "Temen lo kenapa tuh?"
"Kesambet kali"
"Heh!"
"Lo kenapa mesem-mesem sendiri gitu? Gila lo?" tanya Wendy.
Chae menggeleng lalu kembali menatap kotak bekalnya. "Kayaknya gue lagi jatuh cinta"
Rio berhenti menggigit nugget di tangannya. Wendy berhenti mengunyah makanannya.
"Sadar Chae! Lo jatuh cinta sama siapa? Baru juga nikah"
Chae terkekeh geli lalu membuka kotak bekalnya. "Gue jatuh cinta" Chae memasukkan makanan kedalam mulutnya. "Sama istri gue. Jennie"
Rio dan Wendy saling bertatapan. "Yeh sama istri ternyata"
"Kagum banget gue sama dia. Pagi-pagi udah ngurusin gue, terus kerja, sore nya ngurusin gue lagi. Belum malem kalo gue lagi-
"Stop! Jangan bikin nafsu makan gue hilang denger cerita lo" teriak Rio.
Chae tersenyum lalu merangkul sahabatnya. "Gimana dong? Bucin banget gue sama dia"
"Ajak jalan sana. Ngedate kek lagi pacaran gitu kalian kan gak pernah pacaran. Itung-itung pacaran setelah menikah aja gitu." usul Wendy.
Chae terdiam.
-o0o-
Chae menatap istrinya yang sedang membereskan bekas makan mereka. Tersenyum senang, beginikah rasanya jatuh cinta?
"Mas kenapa senyum-senyum gitu?"
Chae menggeleng. "Ehm sini deh"
Jennie mwndekati Chae. "Kenapa?"
"Besok kan akhir pekan nih ya"
"He'em, terus?"
"Mau jalan-jalan gak?"
"Jalan-jalan kemana?"
"Jogja gimana?"
"Kok tiba-tiba ngajak jalan-jalan?"
"Gak apa-apa sih, cuma mau quality time aja sama kamu"
"Yaudah ayo. Nanti aku beresin apa-apa aja buat disana ya Mas"
Chae tersenyum lalu mengangguk "Iya."
Jennie tersenyum lalu mengusap pipi Chae lantas pergi ke kamarnya.
Waktu sudah menunjukkan waktu 5 pagi. Chae dan Jennie sudah menunggu di stasiun kereta api. Chae mengeratkan jaket yang dia pakai lalu menatap Jennie.
"Dingin?"
Jennie mengangguk. Chae menarik Jennie agar lebih dekat dengannya dia memakaikan tudung jaket Jennie pada kepalanya lalu merangkulnya berbagi kehangatan.
Kereta sudah sampai. Mereka masuk. Jennie duduk didekat jendela, tersenyum sepanjang perjalanan mengagumi apapun yang dia lihat.
"Wahh Mas liat, keren banget" tunjuk Jennie.
Chae ikut mengintip lalu mengangguk. Jennie mengambil kamera nya lalu memotret panorama disekitarnya.
Tubuh Chae menegang saat Jennie menyandar pada tubuhnya. Mereka sudah menikah, tapi kenapa Chae masih belum terbiasa akan sentuhan dan kontak fisik nya dengan Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Chaenta
General Fiction⛔Warning⛔ Cerita ini mengandung butiran debu yang membuat sesak, bawang yang membuat mata perih, dan zat adiktif bercandu. "Senyata apapun perasaan cinta aku ke kamu... Kamu gak berhak atas cinta aku. Semua cinta aku cuma berhak dimiliki suami aku...