08. Salim

711 157 26
                                    

Salut sama kalian yang baca 5 bab dalam satu menit yang sama 😭👍




"Ahhh Mashh"

Chae terbangun saat mendengar suara itu. Dia melihat Jennie yang sedang tertidur disampingnya.

"Suara apa ya?"

Chae kembali berbaring menatap istrinya yang masih tertidur disampingnya. Sekarang masih pukul 4 pagi.

Chae tersenyum menatap istrinya yang masih terlelap, tangannya terangkat mengelus pipi Jennie.

"Lucu banget sih"

Merasa terusik Jennie membuka matanya. "Ehm, Mas Udah bangun?" Jennie mengucek matanya.

"Mas ganggu ya? Tidur lagi gih, masih pagi"

Jennie mengerutkan keningnya. "Mas kok udah bangun?"

"Mimpi buruk tadi"

Jennie mengangguk lalu kembali menutup matanya.

-o0o-

Jennie terdiam menatap kosong anak-anak yang tengah berlarian dihadapannya. Bayangan-bayangan semu mulai menghantui fikirannya.






"Kalo udah nikah nanti mau punya anak berapa?"

"Yang banyak aja, banyak anak banyak Rezeki"



"Kamu bilang kamu cinta sama aku, tapi kenapa kamu malah milih orang lain?"

"Maaf, aku gak bisa sama kamu."




"Bu Gulu nangis?"

Jennie tersadar saat suara lembut Ucup mengalun di telinganya.

"Eh Ucup. Ucup gak main sama temen-temannya?"

Ucup menggeleng. "Ucup gak suka, meleka bapelan bugulu, hidup meleka telalu serius, gak bisa diajak becanda"

Jennie tersenyum. "Yaudah kamu mainnya sama ibu aja sini"

Ucup mendudukkan dirinya disamping Jennie. "Hmm Ucup"

"Iya Bu?"

"Ibu boleh nanya gak?"

"Boleh. Nanya apa bu?"

Jennie menatap Ucup dengan seksama. "Kok ibu belum pernah liat orang tua kamu? Mereka kemana?"

"Ohh itu, Papah Ucup kerja Bu, jadi Papah nitipin Ucup ke Om Segi."

"Ohh gitu. Tapi Ucup gapapa dititipin sama Om Segi? Ucup gak cemburu gitu liat yang lain sama orang tua mereka? Hmm Mama kamu kemana? "

Seketika wajah Ucup menjadi murung. "Mama Ucup udah gak ada. Ucup mau kayak yang lain Bu gulu. Tapi kan Papah gak bisa"

Jennie mengusap punggung anak kecil itu ada rasa bersalah saat membuat anak itu mengingat kembali ibunya. "Jangan sedih ya, kan ada ibu"

Ucup mengangguk. "Iya Bu, lagian Ucup lebih suka main sama Bugulu"

"Kenapa gitu?"

Ikatan ChaentaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang