Uwuphobia minggir.
Pasutri mau lewat.
"Dengerin Mas dulu" bisik Chae.
Jennie memberontak bahkan menginjak kaki Chae membuat Chae mau tak mau melepaskan istrinya.
"Kamu jahat Mas!"
"Mentang-mentang aku lagi hamil, selingkuh sembarangan! Aku tau aku udah gak menarik lagi. Tapi pantaskah kamu selingkuh aku sama tetangga sebelah!?"
Chae menggeleng. "Mas gak selingkuh. Dengerin dulu kenapa sih?"
"Gak mau! Gak suka! Tau ah aku ngambek" Jennie memalingkan wajahnya.
"Kamu mah meni ngambek ih!"
"Heh! Kok ikut marah? Kan Mas yang selingkuh"
"Siapa yang marah?"
"Aku! Mas gak pernah marah! Aku yang marah!" ucap Jennie dengan perasaan dongkolnya. Lagi hamil juga.
"Kamu mau bilang Mas marah kan?" tanya Chae.
"Ih kok ngamok?"
Chae mulai geram dengan istrinya.
"Jennie!"
Jennie terdiam. Saat suaminya memanggil nama aslinya... Saat itu Chae benar-benar kesal.
"Tutup mata kamu" ucap Chae sedikit berbisik meredam kemarahan.
"M-Mas"
"Tutup mata kamu!"
Dengan cepat Jennie menutup matanya. Pasrah jika harus menerima apapun dari suaminya. Namun setelah beberapa saat dia tidak merasakan apapun entah itu tamparan atau pukulan. Yang dia dapatkan hanya pelukan hangat mendekap tubuhnya.
Satu hal yang Jennie lupakan.
Chae adalah orang yang lembut apalagi pada istrinya. Tidak mungkin dia menyakitinya, bahkan jika Chae sedang marah atau tidak sengaja membentaknya Chae akan minta maaf ratusan kali meski Jennie sudah memaafkannya jauh-jauh hari.
"Mas?"
Chae menutup matanya saat memeluk istrinya hangat. Meski terganjal oleh sikecil yang tengah bersemayam.
"Hmm? Maafin Mas ya" bisik Chae dengan suara lembutnya.
Tiba-tiba amarah Jennie lenyap terbakar pelukan hangat dan bisikan Chae.
"Amarah Mas hilang waktu meluk kamu"
Jennie mulai membalas pelukan Chae. "Aku juga"
Keduanya masih terlarut dalam pelukan padahal hari sudah mulai tengah malam.
"Udah dong pelukannya"
Jennie terkejut mendengar suara itu. Dia melepaskan pelukannya lalu melihat banyak orang dirumahnya. Termasuk ibu dan ibu mertuanya. Ohh papa mertua juga ada.
"Ada apa ini?" tanya Jennie berlindung dibalik tubuh suaminya.
Pintu terbuka memperlihatkan Suzy dengan kue cantik ditangannya. Lengkap dengan lilin diatasnya.
"Duhh maaf kue nya telat."
Suzy meletakkan kue diatas meja lalu tersenyum pada Jennie. "Selamat ulang tahun Mba Jen"
"Selamat ulang tahun" ucap Orang-orang dibelakang Suzy.
"Loh?" Jennie bertanya-tanya, ada apa ini?
Chae tersenyum lalu merangkul istrinya. "Selamat ulang tahun Wifey. Maafin Mas ya"
Jennie menatap Chae. "Jadi... Mas sama Mba Suzy..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Chaenta
General Fiction⛔Warning⛔ Cerita ini mengandung butiran debu yang membuat sesak, bawang yang membuat mata perih, dan zat adiktif bercandu. "Senyata apapun perasaan cinta aku ke kamu... Kamu gak berhak atas cinta aku. Semua cinta aku cuma berhak dimiliki suami aku...