EPILOG

181K 14.1K 1.5K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"El, jangan nakal ya, harus selalu jadi anak yang baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"El, jangan nakal ya, harus selalu jadi anak yang baik. Kamu ingat pesan Ayah, kan?" Rendra berlutut di hadapan Elang sambil menatap matanya yang bening.

"Pasti ingat." Elang mengangguk kuat.

"Apa coba?"

"Selama Ayah nggak ada, harus selalu jaga Bunda dan selalu berusaha bikin Bunda bahagia." Elang berucap dengan wajah serius yang terlihat begitu menggemaskan. Rendra tersenyum lalu memeluk erat tubuh Elang.

"Anak Ayah memang hebat, pemberani, kuat, penurut dan sangat baik hati. Ayah sayang kamu, El. Sayang banget."

Dari tempatku berdiri aku bisa melihat mata Rendra yang berkaca sementara sepasang tangan mungil Elang memeluk tubuh besar Ayahnya dengan sayang.

"Aku juga sayang, Ayah. Sayaaang banget. Jadi Ayah perginya jangan lama-lama ya, soalnya aku pasti kangen," bisik Elang sungguh-sungguh.

Aku memeluk erat tubuhku sendiri sementara wajahku tengadah, berusaha menahan air mata agar tak menetes. Namun tampaknya tak berhasil karena bibirku tiba-tiba saja terasa asin.

"Nggak akan lama. El sabar ya, ada beberapa urusan yang harus Ayah bereskan. Hanya beberapa minggu lalu kita akan berkumpul bersama lagi. I promise." Rendra berucap lembut.

Dari Balik Jendela (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang