Noren: Jahat

3.6K 166 2
                                    


"YAK!"

Jeno dengan amarah memuncak, menghajar mereka semua sampai tumbang.

Renjun nya terlihat mengenaskan.

Mereka harus terima akibatnya.

"Bugh!" Satu pukulan melayang ke arahnya.

"Kalian akan tanggung jawab akan hal ini."

*
*
*
*
*

Setelah semua itu, Jeno kembali memakaikan pakaian ke Renjun.

Mereka memberikan sesuatu, ada bekas suntikan di lengannya. Dia belum tau apa itu.

Mereka pergi ke rumah sakit, sudah ada MarkHae disana.

"Maaf, tuan. Silahkan anda menunggu di luar."

Jeno mengepalkan tangannya kuat. Lalu dia ditarik Mark.

"Obati lukamu. Renjun akan menangis melihatmu terluka."

"J-jen. Jeno.." Panggil Haechan.

Jeno hanya menoleh di balik bahunya. Lelaki tan itu menatap Mark, meminta izin. Mark tersenyum.

"Aku- aku yang obati lukamu!"

Haechan pergi mendahului Jeno.

Dan kini mereka ada di satu kamar. Jeno duduk di kasur, sedangkan Haechan yang mondar mandir mengobatinya.

"Sssh."

Mata bulat itu mendongak. "Jeno, aku salah. Aku minta maaf."

"Apa maafmu cukup?"

Deg.
Haechan menetralkan detak jantungnya, menahan air mata yang sejak tadi sudah keluar.

"Aku minta maaf. Aku akan menjauh dari Renjun, jika itu memang maumu tapi tolong maafkan aku."

Jeno menatap wajah calon kakak iparnya itu.

"Aku tidak bisa memaafkan siapa pun, termasuk diriku sendiri."

"Terima kasih sudah mengobati ku. Lebih baik kamu pulang saja sekarang."

Jeno berdiri, pergi meninggalkannya sendirian.

Dan tentu saja.

Mark ada di sana sejak awal. Dia harus mengawasi, Jeno keluar lalu menatap matanya.

Lalu pergi.

Sementara Mark masuk, merengkuh tubuh Haechan erat.

"Sayang, ini kecelakaan. Berhenti menangis. Kita pulang."

Semua ini sangat membingungkan untuknya.

Apa lagi yang harus ia lakukan untuk mendapat maaf.

Mark terlihat diam.
Apa Mark juga marah padanya?

Haechan melepas pelukan lelaki itu. "Mark aku minta maaf- hiks."

Dalam hati lelaki manis itu bertanya, apa Mark akan memaafkannya?

Ternyata tidak. Dia diam.

Bagus.

Haechan berlari sekencang mungkin keluar rumah sakit. Bahkan Mark tak berkutik sama sekali dari tempatnya.

Jeno?
Dia duduk di luar kamar Renjun.

Haechan dan Mark.
Itu salahnya juga kan?

*
*
*
*
*

Ini 2 hari setelah kejadian itu.

Renjun sudah dibolehkan untuk pulang. Dan tentu mereka sudah di rumah.

BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang