MarkHyuck: Hilang

662 39 1
                                    


Mark terkejut saat dia membuka mata dan ada Haechan yang tengah menatapnya.

"Maaf." Ucap Mark. Dia ketiduran?
Sudah berapa lama Haechan bangun?

"Hyung."

"Kenapa? Pusing?"

Haechan menangis. Mark jadi agak panik, walau dia terlihat biasa saja.

"Mereka mengincar hyung. Kenapa mereka mengincarmu hyung? Kumohon, beritahu saja aku tentang itu dan aku akan menjauh dari hyung sejauh mungkin. Kumohon hyung."

Mark memalingkan wajahnya. Tiba tiba mulutnya bicara sendiri tanpa ia inginkan.

"Haechan, aku minta maaf. Aku menyesal karena kamu terikat dengan masalahku sekarang. Aku minta maaf karena aku meninggalkanmu, aku takut kamu akan-"

"Maafkan aku, Haechan-ah.. Dan sekarang aku harus pergi lagi meninggalkanmu."

"Hyung kita bercinta saja sekarang."

Mark mengernyitkan dahinya. Apa?

"Kita selalu melakukan itu saat kita sedang ada masalah, hyung. Dan itu selalu berhasil."

"Apa hyung tidak tau aku sangat merindukan hyung? Aku juga tau hyung merindukanku."

"Haechan, sex tidak akan menyelesaikan masalah!" Mark menghela nafas lelah setelah sentakan kecil dari tubuh Haechan ia lihat.

"Hyung sudah membentak ku 2 kali."

"Tapi jika hyung sudah membenciku, hyung berbaring saja disini. Di sebelahku. Masalah kita akan terselesaikan dengan sendirinya."

Mark menuruti permintaan Haechan. Kekasih Pudu nya benar. Dia merindukan kehangatan tubuh Haechan, aroma, dan reaksinya saat Mark memeluknya.

Tapi kali ini Mark tidak melakukan itu.

Melihat hyungnya malah diam saja, Haechan lah yang bertindak. Dia memiringkan tubuhnya sambil mendesis sakit untuk memeluk Mark.

"Haechan, masih sakit kan? Jangan banyak bergerak."

"Ck. Itu salah hyung sendiri tidak mau memelukku."

"Bukan begitu, hyung hanya-"

"Eohhh? Jadi ini salahku jika aku banyak bergerak karena ada hyung?"

"Tidak, tidak. Itu bukan salahmu. Itu salah hyung."

"Nah benar."

Pertengkaran itu membuat mereka sesaat melupakan masalah mereka.

"Haechan.."

"Hyung bekerja bersama Johnny sebenarnya."

Haechan terkejut sampai melepas pelukannya. "Johnny oppa?!"

Mark mendelik kesal. Oppa katanya?

"Johnny oppa kan polisi HYUNG!"

"Aku tau. Aku berencana berhenti sejak lama. Dan baru terwujud akhir akhir ini. Aku masih khawatir, jadi aku tidak ingin bertemu denganmu. Banyak nya orang yang membenciku waktu itu membuatku takut akan terjadi sesuatu padamu.

Ternyata benar. Kita bahkan belum 1 jam bertemu. Hyung minta maaf, Haechan-ah... Maaf hyung membentak mu juga."

"Hyung memikirkan banyak hal. Apa kamu akan aman jika bersama hyung? Atau malah sebaliknya? Apa anak kita nanti akan aman?"

Mata anak itu berkaca kaca. "Wae?? Kenapa menangis, Haechan? Uljima... Hyung tambah merasa bersalah padamu.."

"Hyung... Nado saranghae... Hiks."

BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang