Markhyuck: Ck

851 34 0
                                    

Haechan tidak tau apa yang terjadi.

Dia benar benar tidak tau.

Bingung.

*
*
*
*
*

Haechan adalah anak yatim piatu. Dia diadopsi oleh Mark, dan orang itu tidak mengijinkan Haechan memanggilnya dengan sebutan ayah.

Jadi dia panggil hyung.

Mark pendiam. Awalnya dia sangat pendiam. Tapi kemudian Haechan tau sifatnya yang sebenarnya.

Dia sangat suka membandingkan.

Apa pun itu,

Haechan selalu sakit hati saat mendengarnya. Dia ingat bagaimana dulu dirinya sangat senang waktu dengar kabar seseorang akan mengadopsi dirinya.

Apalagi tatapan mark, ketika pria itu marah padanya. Membentaknya karena tidak bisa menjadi seperti yang ia inginkan.

Haechan tidak menyukai tatapan itu. Terlalu menakutkan. Seperti menariknya jatuh ke dalam jurang gelap tiada akhir.

Itu benar, haechan tidak akan pernah bisa, tidak akan pernah mampu untuk pergi dari Mark.

Entah kenapa.
Dia tidak pernah memiliki keberanian untuk melakukan itu.

"Hyung.. Mau mengadopsi seseorang?" Tanya haechan hati hati.

Mark hanya menggumam sebagai jawaban. "Siapa dia? Berapa umurnya?"

"Kamu tidak mungkin mengenalnya."

Benar juga.

"Dia mungkin seumuran denganmu. Lebih muda beberapa bulan."

"Oh.. Kapan hyung akan menjemput nya ke kesini?"

Mark menatap Haechan singkat. Membuat si manis bergidik sesaat.

"Dia bisa kesini sendiri tanpa harus kujemput."

Haechan menundukkan kepalanya. Apa itu tadi sindiran? Untuk nya?

*
*
*
*
*

'Adik' barunya sangat dewasa.

Maksudnya penampilannya. Bahkan lebih tinggi dari Haechan. Dia sangat tampan.

Mark bilang namanya Sungchan.

Dia terlihat menakutkan sedikit. Mungkin karena dia besar.

"Annyeonghaseyo. Sungchan-ie ya?" Haechan berujar hati hati.

Ah! Di rumah ini dia harus selalu hati hati!

"Haechan hyung. Mark hyung sudah bilang."

"Oh.. Oke. Kuharap kita bisa akrab, Sungchan. Kamu akan bersekolah di sekolah yang sama dengan ku?"

Sungchan mengangguk. "Hyung menggangguku."

Haechan terkejut untuk sedetik. "Maaf. Maafkan aku, aku akan pergi."

Sungchan yang baru mengeluarkan barangnya ke kamar barunya pun melanjutkan. Membiarkan Haechan karena dia tidak peduli.

*
*
*
*
*

Berbulan bulan..
Satu tahun..

Haechan merasa makin hancur. Kedatangan sungchan membuat keadaannya makin parah. Semua orang mencintainya, termasuk kakaknya.

Dia merasa dilupakan. Haechan sangat kurus sekarang, dia selalu berjalan dengan pelan karena rasa pusing yang ia derita. Pusing karena pikiran tidak akan bisa disembuhkan dengan obat apa pun.

BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang