JaemRen: Not Human

2K 135 0
                                    

"Injun-ah! Aku pulang duluan!"

"Cih. Dasar pudu itu. Aku akan membunuhnya secepat mungkin. Dia piket tapi hanya- hanya menutup jendela? Sialan. Mana dia pelit contekan lagi tadi."

"Ughhh eommaaa lapar.."

"Haechan. Aku akan menghancurkanmu."

Yang dari tadi bicara sendiri adalah Huang Renjun. Seorang siswa yang... Memiliki jadwal remidial hari ini bersama beberapa temannya. Dan dia seharusnya contek contekan beraama sahabatnya si pudu, Haechan.

Tapi Haechan tuli contekan.

Dia belum piket, jadi sekarang sudah sangat sore.

"Sekolah ini dibangun di atas rumah sakit. Dan kelas kita... Dibangun tepat di kamar jenazah!"

Tubuh mungil itu bergidik. Dia tidak percaya itu semua, jika ada orang lain. Dia sebenarnya adalah seorang yang penakut. Itu sebabnya dia selalu berusaha bicara sendiri.

"Jangan pernah melihat ke arah pojokan kelas. Disana ada-"

"Dug!"

"AKH!" Teriak Renjun menjatuhkan sapunya.

Sebuah buku jatuh.

Persetan dengan rasa ingin tahunya. Anak itu mengendap endap ingin mengambil tas.

Setelah tas terambil, dia ancang ancang berlari. Tapi pintu kelasnya tertutup seketika.

"Aaaaa JEBALL!!"

"Aku benar benar kurus dan tidak memiliki lemak. Seharusnya kalian memakan Haechan saja! Aaihh."

Tiba tiba dia mendengar suara langkah kaki di lorong. Anak itu bersembunyi di bawah meja.

Memejamkan matanya erat. Pintu itu terbuka, Renjun ikut membuka matanya.

Tidak ada siapa pun.

Dan pintu itu kembali tertutup!

"Aku akan mati. Aku akan mati. Aku akan mati. Eomma tolong marahi Haechan. Appa... Aku ingin Haechan merasa bersalah."

"Dug. Dug. Dug."

Mejanya diketuk.

Dalam hati Renjun teringat sesuatu. Seperti di film film horor.

Ketuk dua kali lagi jika ingin aku keluar. Ucapnya dalam hati.

Terdengar seperti kekehan seseorang. "Dug. Dug."

Renjun  membulatkan matanya. Bodoh! Aaihhh.

Ketuk tiga kali jika aku tidak akan dibunuh. Lagi. Dia akan mencoba lagi.

"Dug."

"Dug."

...

"SIAL!" Teriak Renjun keluar dari meja dan berlari ke luar kelas. Tapi pintu itu tertutup sebelum dia berhasil keluar.

Renjun meremat tasnya. Dia tidak akan membalikkan badan, dia tidak akan buka mata.

Seseorang memeluknya dari belakang. "Ini aku, injun-ie..."

"N-na? Nana?" Tanya Renjun.

Dia melepas pelukan orang itu. Matanya berkaca kaca seketika. Dia memeluk erat lelaki itu.

Siapa Nana?

"Jaemin?! Jangan berbohong pada- hiks. padaku! Jujur lah! Ini tidak mungkin- hiks."

Na Jaemin namanya.
Junior Renjun yang berakhir menjadi kekasihnya.

Dia meninggal dalam kecelakaan karena menyelamatkan seorang anak kecil.

BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang