NoRenMin: Open House

1.8K 113 1
                                    


Renjun sudah lama menyukai dua kakak kelasnya itu. Sangat lama. Bahkan sebelum dia masuk sekolah.

Dynamics Duo sebutan mereka.

Ada beberapa yang berharap mereka berpacaran saja, ada juga yang bilang bahwa mereka berdua itu dominan tidak mungkin berpacaran.

Sangat heboh. Juga ribut.

Renjun tidak peduli. Kadang dia menunjukkan rasa sukanya secara terang terangan seperti... Bilang pada sahabatnya.

"Njun! Ngelamun lagi? Halu lagi lo?"

Renjun berdecak kesal melempar buku tulisnya ke Haechan. "Haechan mah GITUK! Berisik banget mulutnya ih."

"Wahh... Kamu beruntung menjadi sahabatku, injun-ah."

"Hahah, aku merasa sangat beruntung menjadi sahabat mu."

"Yak-" Haechan diam begitu guru killer nya masuk.

Tebak siapa.
Mr. Lee.

"Haechan, sudah menyelesaikan PR bahasa Inggris waktu itu? Kenapa belum menyerahkan ke saya?"

"Hehehe." Haechan tertawa canggung.

Lupa!
Ini semua gara gara JISUNG itu!

Memintanya agar bermain game bersama.

"Lee Donghyuck nanti ke ruangan saya."

"Oh- jinjja." Haechan menyenderkan tubuhnya.

Ini bukan guru killer untuk semua murid. Hanya killer untuknya. Apa pak Lee ada dendam pribadi gitu?

"Tok tok tok."

Renjun membuka mulutnya sambil mengguncang Haechan. "Itu kak Jeno kak Jeno kak Jeno!!"

"Ssssst! Aku yang kena semprot pakanada. (Pak Kanada, sebutan Haechan untuknya)"

"Maaf mengganggu, Mr. Lee."

"Masuk, jen."

Jeno sendirian berdiri di depan kelas. "Selamat pagi semuanya, hari ini-"

Semua memotong ucapannya. "Pagi kakkk!"

"Ya. Tanggal 23 ada acara open house. Kalian sudah mendengarnya. Ada 2 sekolah berbeda yang akan kesini. Mereka semua kelas 2 dan 3, kemungkinan acara sampai jam 3 atau 4 sore. Hm.. Bisa juga 5 sore. Sampaikan ini kepada orang tua kalian, dilarang keras membeli makanan di luar sekolah. Ada sangat banyak stand makanan tanggal 23 besok, jadi tidak perlu beli di luar."

"Apa kalian mengerti?"

"Iya kakkk!"

Senyuman singkat Jeno membuat Renjun sontak menjatuhkan kepalanya ke meja.

Sakit? Ya.
Tapi sepadan karena Jeno.

Seluruh murid di kelas menatap mereka berdua. Haechan dan Renjun. Haechan agak bergeser sedikit menahan malu. Apa lagi tatapan pakanada itu!

"Ya.. Terima kasih, Mr. Lee. Saya permisi."

"Astaga... Hatiku terbawa oleh kak Jeno..."

*
*
*
*
*

23, open house.

"WOI ANJING!" Sebuah botol melayang hampir mengenai mereka berdua.

"Menakutkan.." Renjun bergumam.

Haechan mengangguk. Benar, anak sekolah lain menakutkan. "Njun, aku pergi dulu. Itu ada Jeno Jaemin sana."

"Kak! Itu kak Jeno sama kak Jaemin. Kamu kenapa ga mau pake kak sih?" Tanya Renjun tak suka.

BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang