JiRen: Hyung

2K 119 8
                                    

Mabok jiren


"Aaaaaa kiyowooo!!!"

Jisung mengernyit heran dengan keadaan hyung nya. Renjun. Menonton kartun sapi putih itu.

Atau badak?

"Hyung, dia kenapa sih?"

Sebuah bantal melayang ke arahnya. "Park Jisung jaga ucapanmu!"

Jisung mengusap rambutnya acak. Bisa gila lama lama dia. Untung sayang.

Eh.

"Hyung belum makan?"

"SSST! Mumyn nya mauu selesai jiiii. Nanti dulu. Ji diem duluu."

Lebih bagus nonton Renjun dari pada si sapi lah.

"Moomin." Gumam Jisung tak jelas.

Setelah itu bubar kartunnya. Renjun menyandarkan kepalanya di sofa. "Hyung makan dulu.."

"Iya iya. Tapi Hyung ngantuk." Balas Renjun, menjatuhkan kepalanya di atas bahu Jisung.

"Ah! Kamu tau kemana Haechan pergi? Dia berkencan dengan mark hyung. Aaaah aku juga penasaran."

Jisung menatap Renjun. Ck.
Kan ada Jisung disini.

"Hyung penasaran?" Renjun mengangguk sebagai jawaban.

"Aku menyukaimu, Hyung. Kita berkencan saja."

Sebuah tawa terdengar bagi Jisung. "Menggemaskan sekali. Terima kasih sudah menghiburku, ji. Mungkin seperti itu jika mark hyung bicara pada Haechan."

Aduh, sakit.

"Hyung, aku serius. Ah- rasanya sangat menyakitkan."

Renjun mengernyit, lalu duduk tegak menatap Jisung. "Jangan main main jisung- ah."

"Aku tidak bercanda."

Renjun duduk di atas pangkuan Jisung dengan tatapan menyelidik. "Deskripsikan rasa sukamu itu, park Jisung."

Jisung tersenyum, membuat dia terlihat sangat tampan. Satu tangannya tersampir di pinggang ramping Renjun. (Bayangin Jisung kayak gini sama Renjun baper saya yud.)

"Senyumanmu sangat indah, tubuhmu indah, Hyung aku sangat sering melihat mu latihan di ruang latihan. Aku benci saat banyak orang membencimu karena menganggap Hyung perusak hubungan Jeno Hyung dan Jaemin Hyung. Aku tidak suka saat Haechan Hyung mendapat banyak sentuhan darimu."

"Aku memiliki banyak saingan. Seluruh member nct menyukai dan menyayangimu. Aku tidak suka melihat tatapan Haechan Hyung, Jeno Hyung, jaemin Hyung untukmu. Mark hyung juga suka memelukmu. Aku tidak menyukainya."

"Aku juga menyesal karena Hyung lahir lebih dulu dari pada aku. Kulit Hyung sangat halus. Hyung selalu menemaniku saat aku bosan. Saat semua orang terlalu sibuk hingga tak bisa kuajak bermain."

Jisung diberikan sebuah pelukan oleh Renjun. "Kiyowo." Kata Renjun.

"Aku tidak tau kamu bisa begitu romantis, park Jisung."

"Hyung sangat cantik. Di semua situasi. Aku menyukaimu, Hyung."

Renjun melepas pelukannya sambil tersenyum. "Iya ji.. Aku juga menyukaimu. Jujur saja kamu sangat..."

Jisung menatap penuh harap. Sangat tampan? Sangat baik?

Tapi Renjun memukul dada Jisung berulang kali. "Sangat tidak peka tapi sialnya kamu tampan! Bodoh! Aku lelah harus selalu bermain bersamamu hingga tengah malam! Kurangi begadang mu Jisung!"

BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang