Yuren: Tersesat

859 68 17
                                    

Ft. Lainnya

"Apakah kita boleh mencintai manusia?"

Yang lain mendongakkan kepalanya lalu diam beberapa saat menatap si bungsu. "Boleh saja, asal kita membunuhnya lebih dulu," ucap yang berkuasa di situ.

"Dengan begitu dia akan menjadi bagian dari keluarga kita." Lanjutnya. Yang lain kembali menoleh ke arah si bungsu menunggu reaksinya.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa keluarga Nakamoto merupakan penguasa tertinggi wilayah Neo phonotus. Daerah berbahaya dengan sedikit manusia yang berkunjung. Mereka menguasai para monster yang tinggal di hutan. Sementara tempat tinggal mereka sendiri di jaga dan dilindungi oleh para pengawal.

Berbahaya. Mereka membunuh manusia yang merusak wilayah hutan milik mereka. Tapi baru tiga yang mereka bunuh.

Ada penguasa, Nakamoto Yuta. Yang dipercaya olehnya adalah Nakamoto Jungwoo dan Nakamoto Taeyong. Ada sepupunya yaitu, Nakamoto Doyong dan Nakamoto Mark. Juga adiknya yang tersayang, Nakamoto Jisung.

"Aku pergi dulu." Yuta berdiri. Melirik ke arah Jisung yang sepertinya mulai tertarik dengan manusia.

*
*
*
*
*

"Eommaaaaaa. Huwaaaaa! Injun harusnya ga ikut main daki dakian sama echan..." Renjun memandang sekelilingnya dengan takut.

Di tengah hutan, dia tersesat. "Awas haechan, aku gigit nanti."

Suara geraman membuat Renjun sontak menoleh. "Ughh.... Injun ga mau mati..." lirihnya lalu berlari menjauh.

Setelah dirasa cukup jauh, Renjun berhenti dengan nafas terengah engah. Duduk dengan bersandarkan batu besar. "Hhahhh... Capekk..."

Renjun mendongak lalu berteriak kencang. Seekor Singa berwarna hitam. Di waktu yang sudah cukup sore seperti ini, penampakan itu membuat Renjun sangat ketakutan. Dia tidak bergerak. Saat mata biru gelap milik Singa itu berkilat.

Terlihat berwibawa. Seakan menunjukkan kekuasannya. Singa itu melompat turun dari batu yang dibuat sandaran oleh Renjun. Keringat dingin membasahi tubuhnya.

Entah setelah dipikir lagi. Ini bukan Singa. Pasti bukan. Tidak ada Singa yang berwana hitam kan?? Renjun tidak tau harus melihat kemana. Dia sungguh merasa ketakutan.

Apa ini geraman yang ia dengar tadi?

Berlama lama saling menatap, berdoa dalam hatinya agar tidak mati. Singa itu malah duduk di depan Renjun. Duduk dengan sangat nyaman.

Tidak, renjun tidak mau berlari dia takut. Dia takut.

"Hiks. Injun takut..." Kakinya mulai melemas. Renjun kembali duduk di tanah sambil menangis karena takut.

Mendongak guna melihat Singa yang tadi, penampakan yang dia lihat malah lebih mengejutkan. Seorang pria berdiri di tempat yang sama.

Pria itu, kenapa bisa? Dimana singanya? Beribu pertanyaan.

Lelah, akhirnya Renjun pingsan.

Terdengar helaan nafas dari si pria yang merupakan jelmaan Singa Hitam itu. "Ini akan sulit."

*
*
*
*
*

"Kau tidak akan membunuhnya, kan?" Tanya Mark dingin. Yuta menatap Mark tak kalah tajam lalu menjawab, "jangan campuri urusanku, Mark."

"Dia dibawa kesini dengan mudahnya. Hanya karena kau yang berkuasa, bukan berarti-"

Doyoung datang lalu menatap Mark. "Tutup mulutmu yang tidak memiliki adab sopan santun itu. Yuta akan membunuhnya. Kau tau sendiri Yuta lebih suka membunuh manusia saat manusia itu sadar."

BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang