Jiren: Little Jisung

1.4K 92 0
                                    

"Jisung ieee!"

Tubuh mungil itu memeluk tubuh yang lebih besar darinya. Jisung, suaminya baru pulang bekerja.

"Kenapa belum tidur hm?"

"Jisung ie suka ga kalo disini ada little jisung??"

Jisung mengangkat Renjun. Membawanya ke kamar mereka. "Kamu hamil?" Tanyanya singkat.

Mata berbinar itu makin berbinar. Senyumnya mengembang lebar. Renjun mengangguk. Mendengar hal ini, siapa yang tidak senang?

"Udah berapa minggu, sayang?" Jisung membuka pintu kamar.

"Da tau.. Kan injun baru tau hari ini."

Jisung mengecup pipi Renjun. Lalu menidurkannya di kasur. Menindih si cantik sesaat. Menatap wajah yang selalu membuatnya bahagia selama bertahun tahun ini.

Kenal Renjun, dia dulu tidak sebaik ini hidupnya. Dia benci sekolah, hanya ingin berkelahi sebagai bentuk pelampiasannya.

Renjun sebagai anak pindahan, anak yang pintar. Kakak kelasnya yang baru. Jisung membenci perhatiannya karena dia mengira renjun hanya berpura pura.

Berujung renjun terluka karenanya. Jisung balas dendam dengan para siswa berandal musuh bebuyutannya.

Lalu Renjun membawa Jisung ke jalan yang lebih baik.

Dan... Pernikahan.

Jisung sangat pendiam, bicara seperlunya saja. Beda dengan Renjun yang makin kesini makin banyak omong. Dulu dia tukang nge gas.

"Hmhhh... Sung-"

Jisung tersenyum tipis, mengecup bibir istrinya sebagai penutup ciuman terima kasih tadi.

"Gomawo injun ie.."

Renjun tersenyum. Lalu mengangguk. "Kita ke dokter besok?"

Si cantik kembali mengangguk. "Jisung ie ga kerja?? Injun ke dokter sendiri aja."

"Ga. Injun sama Jisung perginya."

Jisung mencuri ciuman dari istrinya lagi sebelum pergi ke kamar mandi. Membersihkan dirinya sambil terbayang akan seribut apa rumahnya dengan little Jisung atau pun little Renjun.

Dia akan menyayangi keluarganya. Lebih dari apa pun.

Tidak akan membiarkan anak anaknya merasakan hal yang sama sepertinya.

*
*
*
*
*

"AAAkHH!!! S-sakit, sayang... Hiks- sakit... Aaakh..."

Jisung menutup mata Renjun secepat kilat. Bahkan sebelum Renjun sempat melihat apa yang terjadi.

Seorang wanita melahirkan.

Renjun akan ketakutan. "Ji.. Itu kenapa? Injun harus tutup mata ya?"

Jisung menghela nafas. "Ga boleh ya njun. Nanti ya."

Renjun bisa tau mereka berlari. Dia mendengar suara langkah kakinya. Jisung membuat wajah terkejut begitu melihat darah yang menetes, mengalir di kaki wanita itu.

Untuk saat ini, dia juga merasa takut.

"Tuan Park?"

Dalam hati dominan itu mengumpat karena sedang dalam posisi tidak bagus. Dia berdiri memegang bahu Renjun hingga anak itu ada di depannya masuk ruangan lebih dulu.

"Aaahh.. Sudah kuduga ini park jisung. Selamat datang, Jisung."

"Ne hyung."

Dokter Taeil. Orang dekat Renjun yang kini menjadi orang terdekatnya juga.

BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang