ChenRen: Always

846 71 2
                                    


Renjun menunggu sambil menundukkan kepalanya. Dia seharusnya sudah pulang. Tapi Chenle belum datang untuk menjemputnya.

"Doyoungie hyung? Ada apa?" Renjun tersenyum.

"Pulang bersama hyung saja ya? Hyung sudah bilang Chenle."

Ada sedikit kekhawatiran, tidak sedikit.. Banyak.

*
*
*
*
*

Hari itu, Haechan saat pulang dari rumah sakit setelah menjenguk Renjun.. Dia sendirian.

Tidak sengaja menabrak orang, lebih cari satu. Mereka membawa Haechan ke bar dengan paksa. Bahkan tempatnya jauh. Menjejalkan banyak minuman keras ke dalam tubuhnya.

Haechan sudah sangat mabuk. Tentu, ada orang yang menyelamatkannya.

"Wahhhh.. Apa aku terlahir kembali?"

"OPPAA!!"

"Johnny oppa??"

"Apa di pikiranmu hanya ada Johnny?"

"Hihihi... Oppa." Haechan tertawa renyah.

Di lift, masih dalam keadaan mabuk... Haechan menatap orang itu. "Oppa... Hiks. Haechan sudah menjadi jalang ya? Haechan sudah bekas??"

"Yak. Apa apaan itu? Aku menyelamatkanmu susah payah. Kamu masih hidup, dan bukan jalang."

"Ooh... Kirain udah dipake. Berarti masih ada kan?"

"Apanya?"

Haechan melompat turun, yang di biarkan oleh orang itu. Melompat itu melompat. Haechan jatuh. Untungnya cuma ada 2 orang di dalam lift.

Dia menunjuk selangkangannya, orang itu sontak menoleh. Agar tidak melihat apa pun haluan haechan.

"Ininyaaa... Masih adaa? Oooooohhhhh masihhh..."

"MASIH tau!"

"Gendong lagi om."

Dia menghela nafas sambil menggeleng. Kembali membawa haechan dalam gendongannya. "Aneh kamu."

Tatapan orang orang tertuju pada mereka. Tapi tak ada yang peduli. Haechan mengecup rahang tegas pria itu tanpa sadar. "Hmh...."

"TALK DIRTY TO MEH! YEAH!"

"YAK YAK YAK!"

Haechan tiba-tiba berteriak gila. Memberontak membuat si pria harus hati-hati agar haehan tidak jatuh. "Sssshhhttt! Shut up!"

"Awh that shit. If i were your boyfriend, i will never let you go. I take you to-"

"Ssst. Udah diem. Tidur tidur."

Haechan mengangguk. "Baby.. How do i sleep when you lie in here..."

"Haish.."

*
*
*
*
*

"Aaah... Badan gua kok sakit semua sih... Jangan jangan kena ewe lagi." Haechan membuat suara gaduh hingga yang punya rumah berlari menghampiri nya.

"YAK!? Mau berulah apa lagi chan?!"

"Mark?! Aku-" Haechan reflek menyentuh dadanya.

"Ini anak mana sihhhhhh." Mark mengguncang bahu si manis kuat kuat.

Tadi malam.
Mereka pulang.
Dan Haechan memperkosa bibirnya. Juga menggigit tangannya sampai hampir putus. Juga.... Memaksa tidur di kamar mandi.

"Mark! Ganteng ganteng mesum lo ya?!"

Mark tak percaya ini. Dan juga dia bingung kenapa sampai sekarang rasa cintanya pada haechan belum memudar.

BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang