HyuckRen: Sel

1.4K 54 4
                                    

Berdasarkan request
Donghyuck × Renjun
Sel

Donghyuck. Tahanan terlama dan paling terkenal di tempat ini. Lapas Mospongi. Hanya ada sedikit manusia. Karena ini Lapas yang jauh dari pemukiman, kurang terawat, perkelahian ada di mana mana. Hanya penjahat yang mencari kematian yang berharap akan diletakkan di Lapas ini.

Termasuk, si kecil Renjun.

Dia tak sengaja menemukan artikel soal lapas itu dan sepertinya kerasukan saat dia bilang pada dirinya sendiri, bahwa dia harus masuk ke dalamnya.

Tepat sekali. Menunggu selama berbulan-bulan, sesuatu menimpa keluarganya. Ada dua pencuri, renjun membunuh salah satunya tapi harus terluka di lengan kirinya.

Tak lupa dia membunuh satu manusia lain, dengan alasan, "aku kira dia juga pencuri!" Padahal tidak. Dia dituntut keluarga orang yang dia bunuh.

Masuk penjara, tapi. Dengan kelebihan wajahnya yang rupawan, dia bisa masuk ke mana saja.

"Aaaaaduh! Sakitt sialan!" Gerutu renjun. Dia mau berangkat ke Lapas Mospongi menggunakan mobil tapi pria tua itu mendorong kepalanya terlalu kasar.

Mobil mulai berjalan. Dia yang tadi kesal, mulai menampakkan senyumannya yang penuh dengan rencana.

"Sekarang akting kaya berandalan." Gumamnya pelan.

Untuk saat ini dia mau berbuat nakalll hingga mereka kesal, lalu ketika sampai di tempat tahanan lainnya, dia akan menjadi bos. Harus.

*
*
*
*
*

Renjun itu tahan banting.

Tahanan seperti dia akan banyak mendapat bantingan.

Kayak sekarang. Dia meronta ketika dibawa masuk ke Lapas, bagaimana tidak? Dia dibawa dengan tidak manusiawi. Orang itu yang sialnya tampan, membawanya dengan cara digendong seperti karung beras.

"Aaaaakh! Sakit sialan!" Bentak orang itu setelah renjun menggigit kulitnya.

"LEPASS! Turunkan akuuuuu!"

"Kiriman manusia yang banyak bicara sepertimu harus mendapat pelajaran. Jangan sampai aku memasukkanmu dalam sel yang sama dengan Donghyuck."

Renjun tertawa kencang. Meremehkan ucapan pria itu. "Coba saja!"

"Kamu akan menyesal, anak kecil."

Melangkah lebih jauh ke dalam lapas, karena sel Lee Donghyuck agak jauh di dalam. Terpisah dengan sel milik tahanan lainnya.

Gelap. Lampu pun sangat remang remang. Pencahayaan yang minim membuat Renjun mengantuk di gendongan pria itu. Dia memejamkan mata. Merasa baru memasuki alam mimpi, rasa sakit di sekujur tubuhnya seakan menyetrum. Sontak renjun membuka matanya lebar. Mengaduh kesakitan setelah tau dia dilempar ke dalam sel.

"Aku tidak sabar melihat dirimu sekarat dan memohon di hadapanku nanti."

Gemerincing kunci setelah pintu kembali ditutup, yang baru dilempar itu mengusap air matanya yang turun. Dia kira dia sendirian. Tidak. Di dalam sana, Lee Donghyuck tidak percaya dengan yang dia lihat.

Petugas Taeyong memberikan samsak tinju untuknya lagi? Sangat baik.

Kali ini kecil. Tapi tidak apa. Haechan menerima semuanya. Yang penting dia bisa terus latihan.

Dia yang baru masuk itu bangkit berdiri, membalikkan tubuhnya. Namun, malah melihat Haechan di sana. Tentu dalam keadaan tidak saling kenal.

"Aku kira aku sendirian di sini. Tidak masalah. Aku bisa memukulmu besok, ini sudah malam."

BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang