Boys

Noren: LDR

Berdasarkan request
Jeno × Renjun

Jeno dan Renjun adalah pasangan LDR. Sudah 4 tahun. Jeno sangat baik, dia melanjutkan pendidikannya di luar negeri.

Di Amerika lebih tepatnya.

Dan 2 tahun terakhir, mereka memutuskan untuk tidak video call. Tebak siapa yang minta?

Ya! Jeno!
Pasti salah.

Jeno bilang dia ingin memberi kejutan untuk Renjun. Jadi mereka tidak melihat wajah satu sama lain selama 2 tahun lebih beberapa bulan ini.

"You are my everything~"

Renjun berteriak girang sebelum mengangkat telepon. "NONO! Nonoo, injun kangennnn!"

Di seberang sana terdengar suara kekehan. "Aku juga, injun-ah. Maaf aku mengganggumu."

"Huhhh. Injun kan seneng kalo nono telpon injun. Nono ga suka ya?"

"Aku mau membicarakan sesuatu, njun.."

Renjun diam. Jantungnya berdegup kencang karena takut.

"Ini sangat mendadak. Aku harus pergi."

Pergi?
Pergi kemana?

"Pergi kemana, No?"

"Aku tidak bisa memberitahumu. Maafkan aku. Sepertinya kita harus mengakhiri ini."

*
*
*
*
*

"Astaga, njun! Kamu kenapa?!" Teriak Haechan panik.

Ada banyak sapu tangan, lap, baju Renjun yang sudah tidak terpakai. Berceceran!

Tunggu, anak itu tidak pernah memakai tissue untuk menangis.

"Kamu KENAPA?!?!" Tanya Haechan lagi.

Renjun menunduk. "Nono.. Hiks. Injun putus sama nono..."

Haechan menutup mulutnya, menggeleng lalu meletakkan tangannya di pinggangnya.

"Putus sama nono."

"Wah-"

"4 tahun ini."

"Ini sungguh- tidak terduga."

"Dia memutuskanmu?"

Renjun mengangguk. Dia terlihat acak acakan. Sangat terpukul, tentu saja.

"Baiklah. Kita bersenang senang dua hari lagi. Oke? Karena 2 hari lagi itu ulang tahun Jeno. Kamu harus bergerak. You know? Moof on."

Haechan memeluk Renjun sebentar. Sekali lagi menggeleng melihat keadaannya yang kacau sebelum pergi.

Kenapa Haechan kesana?
Untuk mengecek keadaan Renjun.

Anak itu tidak membalas pesannya selama berjam jam dari tadi malam. Dia juga yakin Renjun belum makan. Itu sebabnya dia membawakan makanan.